Duh, Gaji Guru Honor Sekolah Swasta Terancam

Kamis 01-10-2020,15:55 WIB
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Sekolah swasta tetap berusaha untuk bisa membayarkan gaji guru honor. Meski dengan berbagai cara. Seperti yang dikatakan Kepala SMP Muhammadiyah 4 Kota Bandarlampung, Tupan. Ia mengatakan, hingga saat ini pihaknya mengaku masih mampu membayar guru honor yang berjumlah 15 orang. Ia berinisiatif menggunakan tabungan pribadi demi kesejahteraan guru di sekolahnya. Pasalnya, meski ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan per catur wulan dari pemerintah pusat, menurutnya tetap tidak bisa menutupi kekurangan. \"Untuk bulan depan, kami belum tahu bisa membayar guru honor atau tidak, karena dana BOS belum cair, dan wali murid tidak membayar infaq. Jika tidak ada dana, kita menggunakan tabungan pribadi untuk menggaji guru honor,\" katanya, Kamis (1/10). Ia menjelaskan, sejak diumumkan untuk mengajar dan belajar dari rumah sekitar Maret lalu, banyak wali murid tidak membayar uang infaq ke sekolah. Sehingga, penghasilan sekolah pun berkurang. \"Ya untuk menalangi itu, ya menggunakan tabungan pribadi dulu. Karena dana BOS kan tidak setiap bulan, sedangkan gaji guru harus setiap bulan. Saya berusaha tetap membayar gaji guru, itu juga hak mereka,\" kata Ketua Persatuan Guru Honor Murni (PGHM) Kota Bandarlampung tersebut. Ia berharap, pandemi Covid-19 ini cepat berakhir. Karena banyak dampak yang ditimbulkan dari pandemi ini. \"Kemungkinan kekuatannya hanya sampai bulan ini. Belum tentu bulan besok bisa membayar gaji guru. Oktober rata-rata sudah tidak mampu,\" ucapnya. Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Lampung Ahmad Nurkholis juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, guru-guru honor ada yang tidak mendapatkan penghasilan, selain karena pihak walimurid ada yang tidak membayar, maupun mengulur waktu untuk bayaran sekolah. Sehingga meski ada bantuan dari pemerintah, tapi kurang membantu. Karena, dana bantuan atau BOS tidak didistribusikan setiap bulan. \"Itu juga membuat kepala sekolah maupun pengambil kebijakan di sekolah jadi kewalahan,\" tukasnya. Sedangkan, sekolah yang dipimpinnya, mengambil inisiatif untuk membuka bisnis guna memenuhi kekurangan untuk operasional sekolah maupun keperluan sekolah lainnya. Meskipun, sekolah tetap lancar membayar gaji para guru. \"Osis bersama sekolah membuka bisnis kecil-kecilan. Selain itu, wali murid juga peduli dengan tetap membayar uang sekolah,\" pungkasnya. (rur/sur)

Tags :
Kategori :

Terkait