Polisi Bakal Usut Soal Orderan Fiktif

Senin 26-07-2021,13:43 WIB
Editor : Yuda Pranata

radarlampung.co.id - Bukannya untung, enam orang pedagang UMKM justru harus merugi lantaran menjadi korban orderan fiktif seorang tidak bertanggung jawab, pada Minggu (25/7) siang.

Hal tersebut terungkap usai para pedagang yang menjadi korban tersebut mengantarkan pesanan ke jl. Gunung Agung, Kupang Kota, Telukbetung Utara, Bandarlampung. Namun, setibanya di lokasi, sang pemesan justru menghilang tanpa kejelasan.

Umi Kulsum, seorang pedagang nasi kotak yang menjadi korban mengatakan, dia mendapatkan orderan sebanyak 180 nasi kotak melalui pesan Whatsapp dari seseorang yang mengaku bernama Husein.

Lantaran sudah biasa menerima pesanan online, Umi pun tidak merasa curiga awalnya. ”Pelaku sempat kirim alamat sama foto masjid di daerah sekitar situ untuk patokan tempat saya nganter makanan. Jadi saya nggak curiga waktu itu,” katanya.

Umi yang bersemangat lantaran mendapatkan orderan di masa sulit pun, lantas segera mengantarkan pesanan tersebut sesuai waktu yang dijanjikan. Namun, setibanya di lokasi tersebut, pelaku justru memblokir nomor Umi.

“Saya sempat tanya ke warga sekitar. Ternyata memang ada yang namanya Husein, tapi yang tinggal di sana hanya orangtuanya, dia sudah tidak tinggal di sana lagi,” katanya.

Umi juga sempat bertemu dengan keluarga Husein, namun pihak keluarga mengaku tidak pernah membuat orderan. “Waktu dicocokin nomornya dengan keluarga dia, juga ternyata nomornya tidak cocok,” katanya.

Di saat yang bersamaan, datang beberapa pedangang lain yang mengaku telah mendapatkan orderan yang sama dari pelaku. Saat itu, Umi dan yang lainnya baru menyadari bahwa mereka menjadi korban orderan fiktif oleh seseorang.

“Ternyata ada banyak korbannya nggak cuma saya. Ada tukang kue, penjual minuman, empek-empek sampai tukang freezer yang ngaku dapat orderan juga,” katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Resky Maulana saat ditanya terkait kasus tersebut mengaku anggota telah menelusuri hal tersebut.

Meski, sementara ini belum ada korban yang membuat laporan ke Polresta Bandarlampung. “Sementara ini belum ada laporan yang masuk, tapi kita tetap akan menelusuri laporan tersebut ke lapangan,” tambahnya.

Dia juga menghimbau, agar masyarakat kedepannya dapat tetap waspada dan tidak mudah percaya. Agar hal serupa tidak terulang lagi kedepannya. (Ega/yud)

Tags :
Kategori :

Terkait