Polisi Lakukan Penyelidikan Modus Baru Pembobolan Toko

Selasa 04-05-2021,10:02 WIB
Editor : Yuda Pranata

radarlampung.co.id - Polsekta Tanjungkarang Barat (Tkb) masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pencurian dua toko di Pasar Tengah, jl. Kartini, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung pada jumat (30/4) lalu.

Kedua toko yang menjadi sasaran maling tersebut yakni toko Batik Indonesia dan Toko Arifin. Kepolisian mengaku masih melakukan analisis terhadap bukti rekaman cctv milik toko yang berada di sekitar kedua toko tersebut.

“Untuk saat ini masih dalam penyelidikan berdasarkan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan anggota kami di lapangan,” kata Kapolsek Tanjungkarang Barat, Kompol David Jeckson Sianipar, Senin (3/5).

Dia juga mengatakan, sejauh ini yang menjadi korban dalam pencurian tersebut baru dua toko. Yakni toko Batik Indonesia dan Toko Arifin yang letaknya berdamping.

Sementara untuk total kerugian dilaporkan senilai kurang lebih Rp50 juta. “Sementara ini korbannya hanya dua toko itu saja, kalau kerugian sekitar Rp50 jutaan,” tandasnya.

Sebelumnya, Belakangan, pelaku tindak kriminal semakin cerdik mengakali korbannya. Kali ini, pelaku berhasil menggasak uang senilai puluhan juta usai beraksi dengan menggunakan modus baru.

Korbannya, yakni dua toko yang berada di jl. Kartini (pasar tengah), Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung. Masing-masing yakni toko Batik Indonesia dan Toko Arifin yang menjual berbagai perlengkapan aksesoris.

Karyawan toko Batik Indonesia, Shihab (20) mengatakan, pristiwa itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 4.00 wib. Namun, dia baru mengetahui hal tersebut saat akan membuka toko sekitar pukul 8.00 wib.

Shihab mengaku sempat terkejut dan bingung saat mendapati lantai di toko tersebut berlubang sekitar 50 centimeter. Diketahui, di bawah lantai toko tersebut terdapat sebuah gorong-gorong.

Diduga pelaku yang beraksi seorang diri tersebut memanfaatkan gorong-gorong yang ada di bawah lantai toko sebagai akses keluar masuk setelah melubangi lantai toko.

“Saya kaget waktu datang, tahu-tahu lantai di toko sudah berlubang. Lubangnya lumayan besar cukup untuk satu orang, sekitar 50 centimeteran,” kata dia.

Dia mengatakan, pelaku hanya mengambil dvr cctv milik toko Butik Indonesia. Diduga, pelaku yang tidak menemukan apapun di toko tersebut kemudian pergi ke lantai tiga dan menyebrang ke toko yang ada di sebelah toko Butik Indonesia melalui flapon atau celah ventilasi.

Hal itu diketahui lantaran toko Candy yang berada tepat di samping toko Butuk Indonesia mengaku kehilangan sejumlah minuman serta es krim yang tersimpan di sana.

“Pelaku nggak ambil uang, hanya dvr cctv saja. Setelah itu, mungkin ke lari ke lantai tiga dan pergi ke toko sebelah lewat flapon di lantai tiga,” tambah dia.

Setelah menyebrang ke toko Arifin, pelaku akhirnya menggasak sejumlah uang tunai yang tersimpan di laci toko tersebut. Hal itu dibenarkan penasihat hukum toko Arifin, Fitra Zuli.

Dia mengatakan, sebelum kejadian tersebut kliennya sempat mengambil uang tunai senilai Ro50 juta untuk keperluan zakat. Uang tersebut kemudian ditinggalkan di laci toko tersebut.

“Awalnya klien saya tidak tau kalau uangnya hilang. Karena tidak ada tanda-tanda toko yang dirusak, begitu dengar kabar kalau toko Butik Indonesia kemasukan maling, klien saya langsung cek laci dan ternyata uangnya sudah tidak ada,” tandasnya.

Dia juga mengatakan, tidak ada tanda-tanda pengerusakan pada flapon maupun lantai di toko Arifin. Diduga pelaku masuk ke dalam toko melalui celah ventilasi yang ada di toko. (Ega/yud)

Tags :
Kategori :

Terkait