radarlampung.co.id - Festival Sekura Cakak Buah di sejumlah pekon Kabupaten Lampung Barat, jadi salah satu objek wisata libur Idul Fitri 1440 Hijriah. Festival ini berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat setempat. Selama pelaksanaan Festival Sekura, diperkirakan perputaran uang mencapai Rp3 miliar. Para pedagang dan pelaku usaha memanfaatkan momen festival untuk meraup keuntungan. Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Lambar Marzuk, S.I.P. mendampingi Plt. Kepala Disporapar Ronggur Tobing, S.I.P, M.Si, mengatakan, Festival Sekura Cakak Buah, selain menjadi tradisi turun temurun yang dinantikan oleh para wisatawan, juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat. \"Untuk di satu pekon saja, pengunjungnya tidak kurang dari 2.000 sampai 3.000 orang. Momen ini dimanfaatkan oleh masyarakat seperti berjualan makanan, hingga pernak-pernik, sehingga tentunya berdampak terhadap perekonomian masyarakat kita,\" ujarnya. Dari pantauannya selama perhelatan festival, untuk tahun ini banyak pengunjung datang dari luar daerah. Hal ini membuktikan Festival Sekura Cakak Buah menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Lambar. \"Karena itu kedepan tentunya kita berharap akan lebih banyak lagi pekon yang menggelar festival sekura. Terlebih support pemerintah daerah juga ada, meliputi pemberian bantuan bagi pekon yang menggelar,\" katanya. Tahun ini pekon yang menggelar pesta Sekura Cakak Buah, untuk 1 syawal Pekon Way Empulau Ulu Kecamatan Balikbukit, untuk 2 syawal Pekon Kembahang Kecamatan Batubrak, Pekon Kenali Kecamatan Belalau, dan Kelurahan Waymengaku Kecamatan Balikbukit. \"Untuk hari ketiga lebaran Pekon Kotabesi Kecamatan Batubrak, Pekon Sukarame Kecamatan Bakikbukit dan Pekon Hujung Kecamatan Belalau. Kemudian untuk 4 Syawal Pekon Balak dan Pekon Negeriratu Kecamatan Batubrak, dan 5 Syawal Pekon Kegeringan, Kecamatan Batubrak, Pekon Gunung Sugih Kecamatan Batubrak, dan Pekon Bakhu Kecamatan Batuketulis dan terakhir 6 Syawal Pekon Canggu Kecamatan Batubrak,\" kata dia. Irwan salah seorang pedagang mainan yang ditemui di Festival Sekura Pekon Kegeringan, Minggu (9/5) mengatakan, momen lebaran menjadi momen yang sangat ia tunggu. Omset dagangannya saat festival meningkat dibandingkan hari biasa. \"Alhamdulillah, kalau Lebaran seperti ini bisa dapat untung yang lumayan, lagian biasanya enggak banyak yang nawar, namun tetap pada harga jual yang terjangkau, kalau hari biasanya saya hanya bisa menjual lima hingga enam unit untuk mainan piatolan, kalau ada Sekura seperti ini bisa sampai 50 unit terjual,\" katanya. Pesta Budaya Sekura merupakan budaya warisan leluhur Bumi Sekala Brak yang harus tetap dilestarikan, terlebih Sekura telah masuk dalam daftar warisan budaya tak benda yang diakui oleh UNESCO pada tahun 2015 lalu. Selain itu sekura juga menjadi hak paten Lambar. Pesta budaya sekura secara definisi merupakan perayaan dan atau ungkapan kegembiraan masyarakat secara bersama-sama dengan bertopeng (menutup wajah) dan merubah penampilan sedemikian rupa yang sifatnya menghibur serta bertujuan utama bersilaturahmi yang berpuncak pada panjat pinang secara berkelompok dengan sistem beguai jejama (gotong-royong). (nop/rnn/wdi)
Fantastis ! Segini Perkiraan Uang Berputar di Festival Sekura
Senin 10-06-2019,02:03 WIB
Editor : Widisandika
Kategori :