Radarlampung.co.id - Pemanfaatan teknologi serat optik sebagai infrastruktur penting dalam industri 4.0. menjadi tema yang digagas ITERA dalam diskusi yang dilaksanakan secara Webinar, Kamis (16/7).
Direktur IIO, Dr Acep dalam materinya menyampaikan, pemanfaatan serat optik dan sains data yang optimal juga dapat mempengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi baru khususnya Indonesia dalam triangle growth countries; Indonesia, Malaysia dan Thailand.
\"Kondisi pandemi covid-19 saat ini, mendorong peningkatan kebutuhan infrastruktur teknologi untuk pendidikan khususnya di Sumatera,\" ungkapnya.
Sementara Drees Andriyanto selaku praktisi IT CEO Smart Solution, memaparkan bahwa saat ini SDM untuk teknisi di bidang serat optik sudah banyak, namun untuk peneliti bidang tersebut masih harus digali lagi. Selain itu, potensi serat optik sangat luas, khususnya terkait dengan paten.
Perwakilan pemerintahan kota Bekasi, Jawa Barat, Beni Saputra, mengaitkan serat optik dan urgensinya dalam membangun smart city. Seperti yang dilakukan pemerintah Bekasi yang telah membangun sebuah kabupaten yang memiliki panjang kabel serat optik terpanjang.
Dalam kesempatan tersebut juga dibahas bagaimana dampaknya untuk meminimalisir kejahatan, memonitor logistik daerah, juga percepatan potensi pendapatan daerah. “Pemerintah harus memiliki access control terhadap aktivitas masyarakat. Tanpa bantuan infrastruktur teknologi informasi yang mandiri dan regulasi yang mendukung maka kita tidak akan mampu memiliki kendali tersebut,”ujar Beni.
Prof. Syamsuri dari UPM juga menuturkan bahwa dunia akademik tidak dapat dilepaskan dengan industri. Karena hasil kerjasama akademik dan industri merupakan jembatan yang baik untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
“Bidang ini masih luas pengembangannya untuk publikasi dan paten. Pemerintah Malaysia berperan penting dalam mendukung terkait dana riset bidang itu FO,” Ujar Prof. Syamsuri.(gie/rls/yud)