Persoalan kedua tentang puasa Hari Arafah atau 9 Zulhijah. Dia menjelaskan, kegiatan wukuf di Arafah dan puasa Arafah tidak selalu sinkron. Terkadang keduanya bersamaan, tetapi terkadang tidak.
Hal itu bisa dijelaskan sebagai berikut. Pertama, istilah Arafah oleh para ulama terkadang dimaknai nama tempat yang bernama Arafah. Terkadang dimaknai hari ke-9 bulan Zulhijah. Dan terkadang dimaknai sebagai salah satu aktivitas ibadah haji, yaitu wuquf di Arafah.
Kedua, puasa Arafah hukumnya sunah dan memiliki keutamaan yang besar. Yaitu dapat menghapus dosa setahun yang sudah berlalu dan dosa setahun setelahnya.
Hukum ini berlaku bagi orang yang tidak sedang melaksanakan wuquf di Arafah.
BACA JUGA:UIN Lampung Akan Terapkan MBKM Awal Tahun Ajaran Baru
Ketiga, puasa Arafah dilakukan oleh umat Islam pada tanggal 9 Zulhijah berdasarkan ketetapan yang berlaku di negerinya masing-masing. Hal ini terlepas dari kesesuaian atau tidak sesuai dengan kegiatan wukuf di Arafah.
Alasannya adalah, zahir hadits menyebutkan bahwa Rasulullah saw. melaksanakan puasa pada tanggal 9 Zulhijah.
Sebagian istri Nabi saw. menceritakan, Rasulullah saw. biasa berpuasa tanggal 9 Zulhijah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, Senin pertama setiap bulan, dan dua kali Kamis. (An-Nasa'i, No. 2417, hadits sahih).
Alasan kedua, kegiatan wukuf di Arafah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. hanya terjadi sekali, yaitu pada waktu haji wadak (tahun 10 Hjriah). Sementara puasa Arafah dan shalat Idul Adha sudah disyariatkan sejak tahun ke-2 Hijriyah.
BACA JUGA:Terkuak! Ternyata Ini Sejumlah Fakta yang Membuat Logo Halal Versi Baru Tuai Pro Kontra
Dalam sejarah, haji pernah tidak dilaksanakan selama 40 kali karena berbagai sebab, seperti konflik dan bencana. Meskipun begitu, ibadah puasa Arafah dan Idul Adha tetap dilaksanakan seperti biasa.
Di antara ulama yang secara tegas menyebutkan bahwa puasa Arafah berkaitan dengan tanggal 9 Zulhijah bukan dengan wukuf di Arafah adalah Al-Kharasyi dan Ibn Abidin.
Surahman Hidayat juga menjelaskan tentang Idul Adha dan pelaksanaan ibadah kurban.
Pelaksanaan Idul Adha dilaksanakan secara otomatis pada tanggal 10 Zulhijah dan ibadah kurban bisa dilaksanakan sejak tanggal 10 hingga 13 Zulhijah berdasarkan ketetapan awal bulan Zulhijah.
BACA JUGA:Sinergitas TNI dan Polri, Brigif 4 Mar/BS Jadi Penyelenggara Tour Presisi di Hari Bhayangkara ke 76
“Jika awal bulan Zulhijah sudah ditetapkan, kapan dianjurkan puasa Arafah, hari Idul Adha, dan hari Tasyrik secara otomatis dapat diketahui,” ucap Surahman Hidayat.