BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID – Tiga pelaku pencuri mesin giling padi milik Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila), berinisial SF (27), MH (52) dan RN (42), berdalih mencuri karena untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah satu pentolan pencuri SF (27) mengaku nekat mencuri itu untuk membeli rokok. Selain itu SF menjelaskan dirinya juga merupakan pegawai harian lepas Fakultas Pertanian Unila sejak tiga tahun lalu.
Menurut SF aksi nekat mencuri mesin giling padi itu hanya sepintas saja ia pikirkan. “Karena terdesak untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya, Jumat 22 Juli 2022.
Ketika dirinya mendapatkan ide mencuri mesin giling itu, SF menghubungi dan mengajak MH dan dia mengajak RN untuk menggasak mesin giling yang kebetulan saat itu sedang tidak diawasi oleh petugas.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kuasa Hukum Brigadir J Bocorkan Jadwal Autopsi Ulang
“Untuk RN ini mengawasi diluar pintu laboratorium, sementara saya dengan MH mengeluarkan mesin giling padi itu,” katanya.
Selanjutnya setelah berhasil mencuri mesin itu, ketiga pelaku menjual ke tukang rongsok. “Saya baru pertama kali ini melakukan pencurian,” pungkasnya.
Kelompok Pencuri Gasak Mesin Giling Padi Milik Unila, Polisi Berhasil Ungkap
BACA JUGA:Jadwal One Piece Red Tayang di Indonesia Juga Sinopsisnya, Kuy Simak Biar Nggak Ketinggalan Update
Polisi berhasil meringkus komplotan pencurian alat praktek berupa mesin giling milik Universitas Lampung (Unila).
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan ketiga pelaku warga Bandar Lampung, yang inisial MH, SP dan RI ditangkap dikediaman masing-masing pada Rabu 19 Juli 2022 malam.
Kompol Dennis menyampaikan, ketiga orang pelaku ini berhasil mencuri alat pertanian seperti mesin giling padi yang berukuran besar.
"Setelah kita mendapatkan informasi, dan melakukan penyelidikan berupa CCTV dan keterangan saksi kita lakukan penangkapan terhadap kedua pelaku," kata Kompol Dennis pada Jumat 22 Juli 2022.
BACA JUGA:Usai Periksa 11 Keluarga Brigadir J, Polisi Terima Bukti Baru, Apa Itu?
Ketiga pelaku melancarkan aksinya dengan cara mengintai dilingkungan Unila. Melihat daerah yang minim CCTV disitulah mereka bergerak dan mengambil barang-barang alat praktik di Unila.