RADARLAMPUNG.CO.ID - Progres program revitalisasi mandiri tambak udang di Bumi Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulang Bawang, Lampung, telah mencapai 60 persen.
Program revitalisasi mandiri dan normalisasi yang dilakukan di saluran pasok area breakwater DAM 7, 8, dan 9 ini terus dikebut.
Saat ini progres pengerjaan telah mencapai 60 persen. Program revitalisasi mandiri direncanakan selesai pada 120 hari kerja.
Pengurus Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung Bidang Infrastruktur Budidaya Sutikno Widodo mengatakan, begitu program revitalisasi mandiri selesai, Para petambak akan membuat konsep untuk menjaga dan menanggulangi potensi kerusakan yang akan timbul di area breakwater DAM 7, 8, dan 9 setelah di revitalisasi.
BACA JUGA:MPP Tulang Bawang Jadi Bahan Studi Tiru Kabupaten Bengkulu Tengah
Beberapa konsep serta kerangka kerja yang akan dilakukan yakni meliputi pembuatan dan perbaikan bangunan pemecah ombak (breakwater).
Selain itu, para petambak juga akan menanam magrove di bibir pantai dan saluran pasok.
Breakwater DAM 7, 8, dan 9 akan memiliki bangunan sepanjang 1.825 meter. Bangunan ini akan berfungsi sebagai pemecah ombak sehingga mampu mengurangi laju sedimentasi.
Widodo menjelaskan, bangunan yang ada saat ini merupakan peninggalan PT Dipasena Citra Darmaja yang dibuat pada medio tahun 1990.
BACA JUGA:Halo Pemerintah, Petambak Dipasena Butuh Bantuan Bibit Mangrove untuk Dukung Revitalisasi
Dijelaskannya, saat ini kondisi sebagian bangunan telah hancur diterjang oleh ombak. Sehingga para petambak perlu memperbaiki dan sebagian sisi dibangun kembali.
Untuk memperbaiki dan membangun kembali bangunan pemecah ombak tersebut, para petambak akan menggandeng Fakultas Teknik (FT) Universitas Lampung (Unila).
FT Unila di sini akan memberikan pendampingan dalam merancang bangunan pemecah ombak.
Selain itu, FT Unila juga melakukan tinjauan dan kajian teknis terkait abrasi serta sedimentasi pada saluran intake di breakwater.
BACA JUGA:Winarti Kembali Antar Tulang Bawang Raih KLA Tingkat Nindya