Sebelumnya, rombongan Dirjen PHU mendapat penjelasan dari salah seorang penulis kaligrafi Majma' Malik Abdul Aziz, Syekh Mukhtar Alam terkait bagian Kiswah yang menjadi penutup Kabah.
BACA JUGA: Aturan Tambahan, Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Harus Tes Antigen
Menurut dia, kiswah penutup Kabah berukuran 6,3 m x 3,3 m. Didalamnya terdapat tulisan beberapa ayat al quran dan asmaul husna, dengan bentuk berbeda-beda.
"Khat yang digunakan adalah Tsulutsi, dengan besaran yang beda-beda, ada yang kecil dan besar," paparnya.
Pada bagian atas, terdapat tulisan Allahu Rabbi, Hasbiyallah dan Allahu Rabbi.
Di bagian lain, ada tulisan ayat Qad naraa taqalluba wajhika fis-samaa'.
BACA JUGA: Ini Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia
Sementara di pinggir, terdapat tulisan surat Al Fatihah.
"Kiswah pintu Kabah yang tersimpan di Majma' Malik Abdul Aziz dibuat di Makkah, hadiah dari Malik Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1411 H," kata dia.
Lebih lanjut Faris Al-Mathrafy menjelaskan, jika ingin mengganti tulisan ayat, harus persetujuan Raja.
Selain itu, usulan penggantian harus mendapat persetujuan dalam pembahasan forum yang lebih tinggi. Namun sejauh ini, Faris mengaku hal itu belum pernah terjadi.
BACA JUGA: Tujuh Jemaah Haji Asal Lampung Positif Covid-19 Usai Jalani Antigen di Asrama Haji
Terkait penggunaan khat, Syekh Mukhtar menjelaskan, Tsulutsi adalah jenis khat atau fonr yang paling tua.
Sudah ada sejak abad 3 Hijriah. Khat Tsulutsi juga paling bagus dan rumit.
"Khat ini membantu para penulis untuk berkreasi lebih bebas, bisa menyesuaikan dengan tempat, bisa lebih besar atau kecil," sebut Syekh Mukhtar. (*)