”Agar terhindar dari stunting, masyarakat diimbau memperhatikan 8.000 hari pertama kehidupan /HPK mengonsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran, memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan/HPK mengacu pada buku KIA sesuai tahapannya,” pungkas Bambang Sutejo.
Inovasi dalam penanganan stunting di Tanggamus
1. Gebyar Penikur Balita (Gerakan Bersama Penimbangan dan Pengukuran Balita)
Merupakan kegiatan penimbangan dan pengukuran 100 persen sasaran balita yang dilaksanakan serempak di bulan Februari dan Agustus. Kegiatan ini untuk mencegah adanya balita yang lolos dalam penimbangan dan pengukuran sempurna (Sehari input Bersama) yang merupakan kegiatan input hasil pengukuran dan penimbangan yang telah dilakukan.
BACA JUGA: Pesilat Universitas Teknokrat Indonesia Raih Prestasi Dalam Pomprov 2022
Seluruh tenaga penanggung jawab pekon (gasbinsa) bersama pengelola gizi melakukan input data dalam hari yang sama dengan pengawasan kepala UPTD puskesmas.
2.Gema Buresti (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Beresiko Tinggi)
Pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dengan cara melakukan pemantauan dan edukasi keluarga untuk mengetahui status kesehatan kehamilannya, faktor resiko yang ada dan tanggap terhadap resiko yang diderita.
Kegiatan yang dilakukan dalam inovasi Gema Bu Resti adalah
- Kunjungan Rumah
- Pemantauan berkala status kesehatan ibu hamil
- Penyuluhan terhadap ibu dan keluarga sesuai dengan kondisi kehamilan.
- Pengawalan Ibu Hamil resiko tinggi oleh kader
BACA JUGA: Kasus Penembakan Brigadir J Ditarik ke Bareskrim Polri
Setiap kader akan mengawal ibu hamil di wilayahnya. Ini dilakukan sejak awal kehamilan sampai menjelang proses persalinan, dengan mengisi buku rapor ibu hamil sebagai panduan
3. Taskudanil (Pengentasan Kurang Darah Anemia Pada Ibu Hamil)