BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Meski permasalahan bullying di SD Tunas Mekar Indonesia Bandar Lampung sudah selesai dengan damai, Komnas Perlindungan Anak Bandar Lampung tetap mengimbau guru lebih peka terhadap permasalahan dan tingkah laku anak didiknya di sekolah.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Bandar Lampung Apriandi Pasha mengatakan, upaya sang anak jika menjadi korban perundungan sudah benar. Yakni berani berbicara kepada orang tua.
"Sebenarnya apa yang dilakukan anak sebagai pelapor untuk speak up itu sudah benar ya. Berarti ada keterbukaan anak dengan orang tua berarti bisa mendeteksi secara dini," kata Andi, Minggu 7 Agustus 2022.
Komnas Perlindungan Anak juga mengimbau untuk seluruh guru yang mendampingi murid di dalam kelas untuk lebih dekat. Agar bisa membaca karakter anak tersebut seperti apa. Dan memberikan pemahaman bahaya bullying atau perundungan sebagai salah satu upaya pencegahan sekolah.
BACA JUGA:Ciptakan Harmonisasi Kehidupan Masyarakat di Pekon Teba
"Kemudian juga ada wali kelas yang bisa menangkap karakter si A, si B, dan si C yang sebenarnya sudah ada pemetaan ya. Dan ketika ada kejadian secepat mungkin bisa diselesaikan dan tidak mencuat. Anak juga sudah dijelaskan bahaya bullying hingga kekerasan itu seperti apa," jelas Andi.
Oleh karenanya, sekolah diminta untuk lebih ketat dalam melakukan pengawasan dan lebih peka terhadap perubahan yang ada pada seluruh siswanya.
"Jadi wali muridnya, kepala sekolahnya, yang harus lebih peka. Ini kan sudah kelas IV, sudah tahu karakternya seperti apa binaannya. Dan kalau tidak ada ketegasan kita lihat tentu ya, maka dari itu dibutuhkan agenda yang kuat sekolah harus benar-benar jadi tempat perlindungan yang aman untuk anak," tandas Andi.
Diberitakan, Yayasan Tunas Mekar Indonesia (TMI) meminta maaf terkait dugaan bullying yang dialami IG alias A, siswa kelas IV di SD Tunas Mekar Indonesia . Yayasan Tunas Mekar Indonesia juga tidak membantah adanya peristiwa bullying yang dilakukan BM kepada IG, siswa SD Tunas Mekar Indonesia Bandar Lampung.
BACA JUGA:Tingkatkan Produksi Pertanian, Pemprov Lampung Manfaatkan Lahan Tidur
”Memang dalam hal ini ada kejadian kurang nyaman yang menimpa salah satu anak. Kami sudah meminta maaf kepada orang tua dan terjadi kesepakatan. Kita sudah saling memaafkan,” kata Ketua Yayasan Henni Zalra, Kamis 4 Agustus 2022.
”Semoga Sekolah TMI akan menjadi lebih baik lagi, dan kami juga akan berbenah diri memperbaiki semuanya agar semua anak yang bersekolah di TMI dengan nyaman. Karena fokus kami kenyamanan anak," imbuh Henni Zalia.
Sementara orang tua A, Edy Firdiansyah menyatakan, pihak yayasan dan sekolah telah meminta maaf secara langsung kepada dirinya.
"Kami dipanggil hari ini dalam rangka menerima permintaan maaf TMI secara langsung atas apa yang telah terjadi. Kami selaku orang tua sudah memaafkan TMI dan mudah-mudahan ini menjadi pelajaran," kata Edy.
BACA JUGA:Hasil ‘Kerja’ Lima Warga Tangerang, Dapat 21 Kantong Uang Logam dan Puluhan Lembar Mata Uang Asing