SEPERTI diajarkan oleh nenek moyang. Kacang tidak boleh lupa kulitnya. Budaya Tiongkok juga menganjurkan agar "饮水思源" (yǐn shuǐ sī yuán).
Ketika minum air, ingatlah sumbernya. Dengan kata lain, jangan pernah melupakan orang-orang yang berjasa kepada kita. Baik yang masih ada maupun yang sudah tiada.
Kebijaksanaan itulah yang dijalankan Irwan Hidayat hingga meraih sukses besar seperti saat ini.
Irwan selalu mengakui, keberhasilannya bukan karena dirinya, melainkan neneknya.
Sebab, saat masih kecil, Irwan sering sakit-sakitan. Baru berangsur sembuh setelah diambil anak oleh neneknya –yang merupakan pendiri Sido Muncul.
“Logo Sido Muncul yang terus dipakai sampai sekarang itu foto saya sama beliau,” terang Irwan.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan: dr. Terawan Agus Putranto, Di Xing Mo Ming
Irwan juga tak pernah menyebut kesuksesannya membesarkan Sido Muncul disebabkan oleh keuletannya dan kepintarannya.
"Semuanya berkat Tuhan. Tian yi (天意). Faktor hoki saja," tutur Irwan, ketika ditemui di kantornya di Jakarta beberapa waktu silam.
Barangkali karena kesadaran akan asal tersebut, Irwan senantiasa terdorong untuk banyak-banyak berbagi kepada sesama.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan: Konjen Jepang Takeyama Ken-ichi, Jing Wei Tian Hai
Terutama kepada mereka yang tak berpunya. Ia rutin memberikan beragam bentuk bantuan di seluruh Indonesia.
Sabtu 6 Agustus 2022, misalnya, perusahaannya kembali menyumbangkan Rp 280 juta untuk membantu operasi bibir sumbing anak-anak keluarga kurang mampu.
Dalam kesempatan tersebut, Irwan lagi-lagi tidak meninggikan dirinya. Yang dipujinya justru tenaga kesehatan dan pihak-pihak lain yang ikut menyukseskan bakti sosial tersebut.