Terbukti dari adanya Pengamatan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa industri pembangunan Indonesia memiliki komitmen yang sangat besar terhadap PDB Indonesia.
Contohnya saja dapat dilihat dari triwulan kedua dari triwulan terakhir tahun 2018 usaha pembangunan memberikan kontribusi sebanyak 10,36 persen.
Selain itu, juga ada triwulan kedua dari triwulan terakhir pada tahun 2019 sebanyak 10,60 persen.
Ditambah adanya triwulan kedua dari triwulan terakhir pada tahun 2020 yang merupakan waktu tersulit akibat wabah pandemi akan tetapi bisnis pembangunan justru berkontribusi nyata terhadap 10,6 persen PDB.
Pandemi yang memang mengguncang usaha skala kecil seperti UKM yang menjadi garis terdepan perekonomian di Indonesia.
Dengan harapan penuh pada tahun 2021 industri kawasan pengembangan akan membuat komitmen positif terhadap PDB mencapai 10,7 persen, dimana UKM industri konstruksi termasuk toko bangunan dipandang mempunyai posisi paling tinggi di Indonesia.
Bahkan jumlah UKM konstruksi di Indonesia hampir mencapai 80%, sehingga dapat digolongkan UKM bidang konstruksi mempunyai jumlah terbanyak di seluruh Indonesia.
Rekomendasi Tempat Bahan Bangunan Terbaik
Tempat atau kumpulan toko bangunan terbaik dan terpercaya bisa Anda temukan di platform Ukur.com.
Ukur.com yang merupakan sebuah marketplace yang memiliki fokus bidang konstruksi atau kumpulan toko bangunan yang didirikan dan dibentuk oleh Felix Demas Handoko pada tahun 2020.
Founder sendiri merupakan Felix Demas Handoko yang merupakan seorang pengusaha di bidang kontraktor interior sekaligus specialist di dunia digital marketing khususnya SEO.
Dengan begitu, beliau percaya bahwa dengan bantuan internet maka marketplace yang dibangunnya yaitu Ukur.com akan mengundang banyak traffic atau "online presence" yang dapat membantu dan berguna bagi banyak orang yaitu penjual maupun pembeli ataupun orang yang sekedar ingin mencari informasi.
Selain itu, tujuan dari mendirikan Ukur.com sendiri yaitu sebagai marketplace konstruksi yang berawal dari banyaknya masalah yang ditemukan dengan konstruksi seperti harga konstruksi yang terlalu tinggi karena banyaknya markup, banyaknya penengah atau broker di dunia konstruksi dan pembayaran yang cenderung lama di dunia konstruksi.
Padahal seharusnya penjual tangan pertama yang menikmati hasil keuntungan karena berjualan, akan tetapi di dunia konstruksi penjual tangan pertama cenderung dirugikan dan bisa jadi tidak dibayar juga dengan berbagai macam alasan dari pihak pemberi kerja
Hal tersebut akan terkena dampak paling parah yaitu tukang atau pekerja harian yang dibayar per hari ketika mereka bekerja, sehingga merekalah yang paling merasa beratnya ketika ada pemberi kerja yang curang.
Selain itu, juga mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi hal ini sejalan dengan apa yang sudah diatur dalam sistem tersebut para penjual hanya perlu memikirkan nama, tidak perlu rumit memikirkan website, media sosial dan bahkan pemasaran.