RADARLAMPUNG.CO.ID – Sejumlah sektor jasa keuangan di Provinsi Lampung menunjukan kinerja yang positif di triwulan II tahun 2022.
Hal ini membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung cukup optimis dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung.
Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto mengatakan, pencapaian baik pada pertumbuhan ekonomi di Lampung tidak lepas dari dukungan sektor jasa keuangan.
Mereka punya andil dalam memberikan dukungan pembiayaan, khususnya pembiayaan pembangunan dan sektor rill.
BACA JUGA:Waduh! Kasat Narkoba Ditangkap, Sempat Antar 2 Ribu Butir Pil ekstasi
Bambang menjelaskan, total aset perbankan di provinsi Lampung posisi triwulan II tahun 2022 tercatat mengalami peningkatan sebesar 11,68 persen dari sebelumnya Rp102,36 triliun menjadi 114,31 triliun bila dibandingkan dengan triwulan II tahun 2021.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan triwulan I tahun 2022 total aset perbankan di provinsi Lampung juga tercatat meningkat sebesar 3,31 persen dari sebesar Rp110,65 triliun menjadi sebesar Rp114,31 triliun.
"Dari data ini dapat tercermin bagaimana stabilitas sistem jasa keuangan mampu mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang baik di triwulan II tahun 2022. Tidak hanya dari segi aset, namun dari sisi kredit juga demikian,” terang Bambang dalam pertemuan zoom meeting yang digelar Selasa 16 Agustus 2022.
Bambang melanjutkan, penyaluran kredit/pembiayaan di provinsi Lampung posisi triwulan II tahun 2022 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan II tahun 2021 (yoy). Yaitu meningkat sebesar Rp3,66 miliar atau 5,23 persen yaitu dari sebesar Rp70,10 triliun menjadi sebesar Rp73,77 persen.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Kukuhkan 68 Anggota Paskibraka, 2 Diantaranya Warga Lampung, Ini Nama-namanya
Sementara itu, jika dibandingkan dengan triwulan I tahun 2022 (ytd) juga mengalami peningkatan sebesar Rp1,86 triliun atau 2,58 persen, yaitu dari sebesar Rp71,91 triliun menjadi sebesar Rp73,77 triliun.
Untuk penyaluran kredit perbankan di provinsi Lampung pada triwulan II tahun 2022 tumbuh sebesar 5,23 persen atau Rp3,66 triliun (yoy)dari sebesar Rp70,10 triliun menjadi Rp73,76 triliun,” kata Bambang.
Peningkatan penyaluran kredit terbesar berasal dari kinerja penyaluran kredit BPRS sebesar Rp55 miliyar atau 9,66 persen BUS/UUS sebesar Rp268 miliyar atau 8,35 persen, BUK sebesar Rp3.085 miliyar atau 5,53 persen dan BPR sebesar Rp259 miliyar atau 2,44 persen.
“kalau dilihat data memang ada industri BPR konvensional di Lampung yang belum secara maksimal melakukan penyaluran kredit, ini yang menjadikan salah satu kenapa penyaluran kredit di Lampung masih di bawah nasional, yakni 5,53 persen,” katanya.
BACA JUGA:Pahami! Satgas Covid-19 Keluarkan SE 23/2022 Tentang Perjalanan Dalam Negeri, Berikut Rinciannya