LAMPUNG SELATAN, RADARLAMPUNG.CO.ID - Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan melalui program Pengabdian kepada masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Lampung (POLINELA) memberikan edukasi kepada kelompok tani Wahana Makmur VI, Sabtu 13 Agustus 2022 di Desa Trans Tunjungan Lampung Selatan.
Tim PKM yang beranggotakan Dosen dan PLP dipimpin oleh Ir. Bambang Utoyo, M.P sekaligus Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Polinela.
Edukasi dalam bentuk penyuluhan dengan tema “Optimalisasi pupuk KNO3 sebagai upaya pengurangan kehilangan bibit siap tanam”. Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa gabungan kelompok tani di daerah tersebut yang tergabung dalam kelompok petani kelapa sawit.
Dalam penyampaianya, Ir. Bambang Utoyo, M.P. menyampaikan beberapa hal tentang keberhasilan dalam memelihara bibit kelapa sawit yang berkualitas, dan salah satu bentuk upaya dalam menjaga kulaitas bibit yaitu dengan menggunakan KNO3 sehingga nantinya bibit aman sampai dengan siap tanam.
BACA JUGA:Pertahankan Kinerja Sehat, BNI Diperkuat Direksi Baru
Selain itu juga dilakukan diskusi tentang permasalahan petani pada budidaya kelapa sawit dari pemeliharaan sampai dengan penanganan hama dan penyakit .
Petani sawit di Desa Trans Tanjungan pada saat ini telah menggunakan bibit yang berasal dari sumber benih, baik itu berasal dari kecambah maupun bibit yang siap tanam.
Petani sawit umumnya belum memahami cara pembibitan tanaman yang baik, terutama pada pemupukan dan seleksi bibit yang sangat menentukan untuk mendapatkan bibit yang berkualitas. Pada saat ini sangat sulit untuk mendapatkan pupuk anorganik, baik pupuk tunggal (urea, SP36, dan KCl) maupun pupuk lengkap (NPK).
Penggunaan pupuk harus dapat dilkukan seefisien mungkin dengan tidak mengurangi kualitas bibit yang dihasilkan. Penggunaan pupuk KNO3 dapat mengurangi penggunaan pupuk NPK sampai setengah dosis yang dianjurkan.
BACA JUGA:Jaga Kualitas, Disperindag Akan Buat Standarisasi Merk Kopi Lampung
Oleh karena itu, Tim PKM Polinela mengedukasi bagaimana penggunaan pupuk KNO3 yang meliputi dosis dan cara aplikasi.
Namun dalam prosesnya tidak hanya masalah pembibitan yang menjadi permasalahan petani sawit di desa Trans Tanjungan, banyak serangan hama terutama kumbang tanduk/ wangwung (Oryctes rhinoceros) dan penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh cendawan Ganoderma boninense .
Melalui Edukasi tersebut, Ia berharap masyarakat Trans Tanjungan khususnya kelompok tani Wahana Makmur VI, kegiatan seperti ini sangat mereka harapkan dengan inovasi bagaiman pengendalian hama kumbang tanduk dan penyakit busuk pangkal batang.
Sementara, Yatman selaku Ketua kelompok Tani Wahana Makmur VI ,mengapresiasi kegiatan edukasi tersebut. "Masyarakat terutama tergabung dalam kelompok Tani Wahana Makmur VI sangat antusias mengikuti kegiatan ini dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh para petani, ketua kelompok tani dan ketua Gapoktan. Apalagi, dalam diskusi masyarakat mendapat informasi banyak mengenai budidaya kelapa sawit baik yang disampaikan oleh Ir. Bambang Utoyo, M.P. maupun seluruh tim yang ikut serta dalam kegiatan tersebut," tutupnya. (*)