RADARLAMPUNG.CO.ID – Bantuan langsung tunai (BLT) ternyata tak hanya diberikan pemerintah Indonesia kepada masyarakatnya. BLT sebagai langkah dalam mengatasi dampak meningkatnya inflasi dan harga bahan bakar,
Bahkan, negara maju di Eropa seperti Jerman juga melakukan hal yang sama dengan memberikan BLT. Dampak dari meningkatnya inflasi dan harga bahan bakar di negara tersebut, menjadi alasan pembagian BLT.
Tarif energi yang naik seiring dengan kenaikan harga gas dan minimnya pasokan. Akibat dari dampak balasan negara Rusia karena sanksi yang diberikan oleh negara Barat pasca Moscow menyerang Ukraina.
Dikutip radarlampung.disway.id dari Associate Press (AP), pada Rabu 7 September 2022, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa negaranya akan tetap bersatu di masa sulit.
BACA JUGA:Jadi Menpan RB Pilihan Presiden Jokowi, Ini Profil Abdullah Azwar
“Jerman akan tetap bersatu di massa sulit ini,” kata Kanselir Olaf Scholz.
Jerman diketahui akan memberikan dana sekitar 300 Euro atau sekitar Rp4,4 juta untuk para pekerja. Bagi para pensiunan dan siswa, mereka juga akan mendapatkan masing-masing bantuan sebesar 300 Euro dan 200 Euro.
Sejumlah aturan lain juga akan diberlakukan oleh pemerintah negara Jerman ini.
Penerapan batas harga konsumsi energi untuk keluarga dan individu, menjadi langkah Jerman dalam mengatasi dampak kenaikan inflasi dan harga bahan bakar. Serta memberikan tiket 9 Euro sebagai subsidi, yang diberikan kepada pengguna transportasi publik, baik lokal maupun transit.
BACA JUGA:Lantik Camat dan Pejabat Administrator, Bupati Tanggamus: Ada Evaluasi Kinerja dan Didisplin!
Sehingga secara keseluruhan, Jerman akan menginvestasikan tambahan anggaran negara mereka hingga 65 miliar Euro. Hal ini merupakan paket ketiga yang dilakukan oleh negara Jerman selama beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, pemerintah Jerman telah menghabiskan 300 miliar Euro untuk menopang ekonomi selama dua tahun. Topangan ekonomi selama dua tahun ini, terjadi ketika masa pandemi virus Covid-19.
Sedangkan saat perang Rusia-Ukraina, pemerintah Jerman juga mengalokasikan anggaran sebesar 95 miliar Euro guna menekan kenaikan inflasi. (*)