“Dan pada saat mendaftar, saya membawa dukungan 40 persen. Ada persyaratan yang mengaruskan peserta membayaar Rp 25,5 juta alasannya untuk pelaksanaan muscab,” kata dia.
Namun, saat verifikasi faktual dukungan, ternyata dukungan kepada Sudarsono dianggap tidak sah. Lantaran, pendukungnya memberikan dukungan ke salah satu calon peserta lain.
“Ini juga kecurigannya, pendukung saya dikondisikan untuk memilih calon peserta lain. Kemudian saya dinyatakan gugur menjadi peserta. Saya sudah menunggu sampai jam 10 malam saat itu. Sudah seperti pengemis. Tidak ada yang menegur sapa saya lagi. Saya merasa ditipu di sini. Terlebih uang yang sudah diserahkan tidak dikembalikan,” tandasnya.
Dia mengatakan, seharusnya penarikan anggaran tersebut dikhususkan untuk calon peserta yang lolos menjadi peserta setelah dukungannya dianggap sah.
BACA JUGA:Pembobol Toko di Lampung Barat Dapat ‘Hadiah’ Dari Polisi
“Ini tidak ada komunikasi sama saya. Pendukung saya dipanggil ternyata sudah tiga hari sebelumnya menandatangani dukungan terhadap calon peserta lain, mereka teken notaris juga. Tidak ada komunikasi. Uang tidak dikembalikan. Kan lucu. Saya tidak bertarung tapi suruh membayar. Kalau saya ditolak, mestinya kan uang saya tidak diambil. Ini kan jorok,” tandasnya.
Dia mengaku, tidak takut jika ada laporan balik ke dirinya. “Saya siap jika dilaporbalik. Sebab, ini pembelajaran politik,” katanya. (*)