Sedih! Ini Nasib Warga di Daerah Terisolir Pesisir Barat yang Sakit

Selasa 04-10-2022,21:45 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Alam Islam

BACA JUGA: Daripada Rugi, Petani di Pekon Terisolir Pesisir Barat Pilih Barter Hasil Bumi Dengan Barang

Sementara Kepala UPTD Puskesmas Bengkunat Belimbing Septono membenarkan bahwa sebelumnya memang pernah ada pasien yang bernama Satinah dirawat di puskesmas itu. Ia terserang tipes. 

Pasien masuk pada tanggal 23 September 2022 lalu, dan sudah kembali pulang ke Way Haru pada tanggal 27 September 2022.


Warga menandu seorang wanita yang sakit dari Atar Siku, Pekon Way Haru, Kecamatan Bengkunat, Pesisir Barat. FOTO TANGKAP LAYAR --

"Iya. Pernah ada warga Way Haru atas nama Satinah yang sempat dirawat, dan sudah pulang ke Way Haru. Kondisi kesehatannya sudah benar-benar pulih dan membaik,” kata Septono. 

Sebelumnya, penduduk di Pekon Siring Gading, Kecamatan Way Haru, Pesisir Barat meninggal dunia karena terlambat mendapat penanganan medis, Kamis petang 25 Agustus 2022. 

BACA JUGA: Korupsi Dana BUMDES Rp1,2 Milyar, Oknum Kades dan Anak Kandungnya di Jebloskan Penjara

Peratin Pekon Way Haru Dian Setiawan mengatakan, ada seorang di wilayah terisolir asal Pekon Siring Gading yang sakit. Namanya Hadi Taryono.

Ia harus segera dibawa ke puskesmas. Akses jalan yang sulit membuat Hadi harus ditandu keluar dari pekon. 

Warga bergantian menggotong Hadi. Jalan kaki dengan jarak sekitar 15 kilometer dengan jalur yang cukup sulit dilalui. 

 “Salah satu warga asal Pekon Siring Gading membutuhkan penangan medis, sehingga harus segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit,” kata Dian Setiawan, Jumat 26 Agustus 2022.  

BACA JUGA: Kondisi Gunung Anak Krakatau : Selama 6 Jam, 5 Kali Alami Gempa

Setelah ditandu sejauh 15 kilometer, Hadi tiba di Puskesmas Bengkunat Belimbing. Namun ia harus dirujuk ke rumah sakit di pringsewu. 

”Saat dirawat di rumah sakit di Pringsewu itu, Kamis petang, dia meninggal dunia,” sebut Dian. 

Perjalanan menuju rumah duka juga tidak berjalan lancar. Jenazah Hadi harus dibawa menggunakan perahu jukung melalui pelabuhan Kota Jawa. 

Sebab jalur darat tidak memungkinkan. Kondisi jalan becek dan berlumpur. 

Kategori :