Tangkal Budaya Negatif lewat Festival Kebudayaan Nasional

Rabu 12-10-2022,21:00 WIB
Reporter : Melida Rohlita
Editor : Alam Islam

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Sekolah Tinggi Ilmu Agama Budha (STIAB) Lampung menggelar pentas seni Jinarakkhita Nuwosantara dan The Legacy of Borobudur.

Kegiatan dengan tema The 2nd  National Cultural Festival tersebut berlangsung di Hakka Metta Sarana, Telukbetung Utara, Bandar Lampung, Rabu malam, 12 Oktober 2022. 

Kegiatan yang bertujuan menangkal budaya negatif dari perkembangan zaman tersebut dihadiri Staf Khusus Kepresidenan Sukardi Rinakit dan Dirjen Kebudàyaan Kemendikbud Ristek Hilmar Farid.

BACA JUGA: Sadis! Bayi yang Dibuang di Gadingrejo Dilahirkan Paksa

Kemudian Ketua STIAB Jinarakkhita Lampung Burmansah, penggiat Satria Indonesia Purwa Tjaraka, penyanyi sekaligus pencipta lagu Tri Utami dan diikuti 200 peserta pentas seni.

Ketua Yayasan STAB  Nyanamaitri Mahasthavira mengatakan, festival seni dan kebudayaan ini dilandasi  rasa nasionalisme para mahasiswa sebagai bangsa Indonesia.

"Sebagai bangsa yang kaya akan seni dan budaya, kita tidak boleh melupakan nilai luhur dari nenek moyang. Keberagaman bangsa adalah warisan yang luar biasa,” kata Nyanamaitri Mahasthavira. 

BACA JUGA: Belajar ke Medan, Winarti Cari Tahu Bagaimana Pengelolaan RS

Nyanamaitri Mahasthavira menuturkan, kegiatan tersebut untuk mendukung perkebangan seni melalui dunia pendidikan. 

”Mari kita jaga dengan saling menghormati satu sama lain. Lestarikan warisan leluhur budaya bangsa," imbuh Nyanamaitri Mahasthavira.

Sementara Staf Khusus Kepresidenan Sukardi Rinakit mengapresiasi kegiatan tersebut. Seni dan budaya Indonesia merupakan DNA yang harus dijaga serta dilestarikan.

BACA JUGA: Korban Penipuan Jual Beli Mobil Minta Ganti Rugi, Pelaku Klaim Bukan Sindikat

"Kalau kata Presiden Joko Widodo, DNA kita adalah seni dan budaya. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi atas festival kebudayaan ini,” kata Sukardi Rinakit .

Menurut Sukardi Rinakit, kebudayaan pada dasarnya sembah cipta, rasa, roh. Sebab di sana manusia bisa melihat rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

Sementara, pembukaan festival tersebut dimeriahkan beberapa tarian seperti Sigeh Penguten hingga tari kecak yang dibawakan secara aktraktif oleh pemuda dan pemudi. (*)

Kategori :