PRINGSEWU, RADARLAMPUNG.CO.ID - Ziarah sekaligus istighosah di komplek makam KH. Ghalib menjadi rangkaian peringatan Hari Santri Nasional yang digelar Pemkab Pringsewu.
Istighosah dengan doa dan zikir bersama tersebut diharapkan membuat masyarakat Pringsewu selalu mendapat semangat baru untuk semakin meningkatkan amal ibadah dan ketaqwaan demi kemashlatan umat, bangsa dan negara.
Kegiatan tersebut diikuti Forkopimda, perwakilan kantor Kemenag Pringsewu, Majelis Ulama Indonesia dan tokoh Nahdlatul Ulama yang juga Bupati Pringsewu periode 2019-2022 KH. Sujadi serta pimpinan pondok pesantren.
Sekretaris Kabupaten Pringsewu Heri Iswahyudi mengungkapkan, istighosah ini merupakan sarana untuk menyadari kekurangan dan kelemahan sebagai umat manusia.
BACA JUGA: Subvarian Omicron XBB Masuk Indonesia, Masyarakat Diminta Lakukan Ini
Dengan demikian, akan selalu mendapatkan keberkahan dan keselamatan dalam melaksanakan setiap tugas. Baik sebagai abdi negara maupun masyarakat.
"Mari bersama-sama menyatukan niat dalam membangun Kabupaten Pringsewu yang lebih baik demi kesejahteraan serta kemakmuran masyarakat," tegas Heri Iswahyudi.
Sementara, peringatan Hari Santri Nasional juga dilakukan dengan upacara di halaman Masjid Agung Al Asma'ul Husna, Islamic Center Pringsewu, Sabtu 22 Oktober 2022.
Terpisah, Pemkab Tanggamus bersama PCNU menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional tahun 2022, Sabtu 22 Oktober 2022.
BACA JUGA: Ada Temuan Bayi Alami Gangguan Ginjal Akut, Diskes Lampung Lakukan Langkah Ini
Kegiatan berlangsung di lapangan Margoyoso, Kecamatan Sumberejo dengan inspektur upacara Bupati Dewi Handajani.
Bupati Dewi Handajani dalam sambutannya mengatakan, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Tanggamus mengucapkan selamat Hari Santri Nasional tahun 2022 yang jatuh pada 22 Oktober 2022.
"Pada kesempatan ini saya meyampaikan amanat Ketua Umum PBNU pada Hari Santri 2022, warga Nahdliyin di manapun berada, serta semua peserta apel yang sama-sama mencintai Indonesia,” kata Dewi Handajani.
Bertepatan dengan peringatan 70 tahun resolusi jihad, pemerintah memberikan pengakuan peran penting perjuangan para ulama dengan menjadikan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
BACA JUGA: Keindahan di Balik Jalur Esktrem