Menurut Camat Padang Cermin Darlis, air mulai masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 09.00 WIB. Ketinggian air mencapai satu meter.
"Ada enam desa yang terendam. Terparah di Desa Padang Cermin, tepatnya Dusun Rawa Subur, Rawa Tunggal dan dyusun Induk," papar Darlis.
Luapan sungai Way Ratai juga merendam pemukiman warga di Desa Sanggi. Meliputi Dusun Pal 1 dan Dusun Induk. Kemudian di Desa Gayau, Banjaran, Durian dan Desa Khepong Jaya.
"Ada sekitar 300 rumah di Padang Cermin dan 150 rumah di Sanggi yang terdampak banjir," kata Darlis.
BACA JUGA: Siswi SMA Tewas Terkena Longsor di Pesawaran
Guna membantu warga yang menjadi korban banjir, pihaknya berharap ada dapur umum.
Selain itu, perahu juga dibutuhkan untuk mendistribusikan makanan ke warga warga.
"Ada warga yang membuat rakit. Ada juga perahu karet dari marinir. Hingga saat ini, hujan masih berlanjut," ujarnya.
Darlis melanjutkan, sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa. "Memang warga sudah siap menghadapi banjir," tegasnya.
BACA JUGA: Siapa Membantu? Mereka, Keluarga yang Terusir
Terkait banjir, Dinas Kesehatan Pesawaran membuka posko kesehatan untuk membantu warga yang terserang penyakit kulit dan gatal.
Posko kesehatan berada di lokasi banjir, Dusun Rawa Kijing, Desa Sindang Garut, Kecamatan Way Lima.
"Sejak kemarin kita sudah berikan pelayanan kesehatan kepada warga yang terdampak banjir. Karena belum bisa stand by di rumah warga, kita darurat berikan pelayanan di ambulans," kata Kepala Dinas Kesehatan Pesawaran Media Apriliana, Rabu 26 Oktober 2022.
Media Apriliana mengungkapkan, mulai hari ini pelayanan kesehatan gratis sudah bisa diberikan kepada masyarakat yang terdampak banjir di salah satu rumah aparatur desa.
BACA JUGA: 76 Rumah Warga Lampura Terdampak Angin Kencang, Bantuan dari Pemerintah Berdatangan
"Untuk sementara ini baru gatal-gatal biasa karena banjir. Warga yang terserang diare, untuk sementara belum ada laporan," ujarnya.