Ferdy Sambo bukan sebatas Kabid Propam. Ferdy mampu menggerakan instrumen kepolisian untuk kepentingannya, ini dibuktikan dari kasus tewasnya Brigadir J.
Ferdy Sambo menghubungi semua pihak, membuat skenario drama Duren Tiga dengan berbagai alibi agar terkesan nyata.
Fakta lain, Ferdy Sambo telah mengakui bahwa dia yang menggerakan, memerintahkan anak buahnya melaksanakan skenario itu.
"Lah yo jelas, skenarionya kan begitu. Dibuat terkesan bahwa kejadian itu benar. Dari mana perintah itu ya dari Ferdy Sambo," beber Henry Yosodiningrat.
Hendra Kurniawan Keberatan Keterangan dari Acay
Sidang kasus obstruction of justice yang menjerat terdakwa, Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria menghadirkan salah satu saksi bernama Ari Cahya Nugraha alias Acay.
Dalam kesaksian Acay itu, dirinya menjelaskan bahwa tidak mengakui bahwa ada perintah dari Ferdy Sambo mengenai CCTV. Hal ini membuat terdakwa Hendra merasa keberatan atas kesaksian Acay itu.
“Saya keberatan di tanggal 8 karena saya datang terlambat pada saat itu. Sekitar 15 menit datanglah ambulans kemudian pada saat itulah ketika selesai evakuasi jenazah masuk ke dalam mobil, ada perintah dari Pak FS ini agar kendaraan dikawal oleh Kombes Anto. Saksi-saksi diamankan di Provos, lalu saya pada saat itu,” kat Hendra di persidangan, Kamis 27 Oktober 2022.
Belum juga selesai Hendra menyatakan keberatannya, lalu hakim pun langsung menyelanya dan menjelaskan bahwa Acay tak memberikan pernyataan yang disebut Acay itu.
“Saksi cuma menjelaskan bahwa datang ke rumah Ferdy Sambo, yang lebih dulu datang saksi ini (Acay), baru kemudian saudara (Hendra). Hanya sebatas itu, dan tidak ada bicara dengan saudara,” kata hakim.
Lalu Hendra juga kembali menyinggung isi berita acara pemeriksaan (BAP) yang menyatakan Acay sempat berbicara dengan dirinya soal perintah dari Ferdy Sambo.
“Terkait ada Pak Sambo perintahkan ke CCTV, itu yang bersangkutan ada. Ada,” kata Hendra.
“Maksudnya cek CCTV?” timpal hakim.
“Maksudnya cek dan amankan CCTV yang di kompleks itu ada,” jelas Hendra.
“Ini keberatan saudara?” tanya hakim.
“Iya,” jawab Hendra.