RADARLAMPUNG.CO.ID - Realisasi belanja Pemprov Lampung pada tahun anggaran 2022 ini masuk 5 besar tertinggi se Indonesia.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi di daerah yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI, Senin, 31 Oktober 2022.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto mengatakan, berdasarkan rapat tersebut Pemprov Lampung diketahui menjadi salah satu Provinsi yang penyerapan anggaran belanja tertinggi bahkan masuk lima besar.
Provinsi Lampung berada diperingkat ke empat, dengan presentase belanja daerah mencapai 68, 91 persen. Sementara pendapatan mencapai 74,27 persen dari target pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Provinsi Lampung 2022.
BACA JUGA:Riana Sari Arinal Buka Lomba Senam Kreasi, Pemenang akan Wakili Lampung ke Ajang Nasional
"Iya Alhamdulillah Pemprov Lampung peringkat 4 dari 5 besar. Sementara peringkat pertama itu ada Provinsi Jawa Barat, Bali, Bengkulu, Lampung dan Jawa Tengah," kata Fahrizal.
Dia melanjutkan, presentase penyerapan anggaran belanja sebesar 68,91 persen ini secara nominal sudah mencapai Rp4,9 triliun.
"Pemprov Lampung memang terus berupaya melakukan percepatan penyerapan anggaran belanja ini. Salah satunya kemaren senin 24 Oktober pak Gubernur memimpin rapat yang di hadiri seluruh OPD dengan agenda evaluasi penyerapan anggaran," lanjut Fahrizal.
Dengan demikian, Pemprov Lampung ingin mendorong OPD untuk juga mempercepat proses belanja daerah. Serta memaksimalkan pendapatan.
BACA JUGA:Sempat Molor, Paripurna DPRD Pesisir Barat Dimulai saat Azan Zuhur
Sementara dalam rapat tersebut, Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian memimpin langsung rapat yang diikuti secara daring oleh seluruh Gubernur, Bupati/Walikota, Forkopimda Provinsi/Kabupaten/Kota.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dalam kesempatan tersebut menegaskan rapat evaluasi dan monitoring pengendalian inflasi setiap pekan dilakukan sesuai dengan arahan Presiden RI.
Era globalisasi, Kata Mendagri, dunia menjadi satu sistem semua negara saling ketergantungan, satu negara akan berpengaruh kenegara lain, seperti contoh dampak inflasi dibeberapa negara yang mencapai 80 persen seperti Negara Turki, Argentina dan negara-negara eropa.
Untuk itu tambahnya, kita tidak mau itu terjadi di Indonesia, sehingga kita secara rutin memonitor inflasi, bagaimana keuangan dan ekonomi.
BACA JUGA:Simak! Ini Cara Juleha Sembelih Hewan Secara Syar'i