RADARLAMPUNG.CO.ID - Bakso Sony adalah salah satu bakso legendaris di Provinsi Lampung.
Cita rasa daging yang khas dari bakso Sony dan kuahnya yang gurih menjadikan bakso satu ini salah satu ikon kuliner Lampung yang hits.
Tentunya, bagi siapapun yang berkunjung ke Lampung bakso Sony patut dicoba.
Penasaran dengan sejarah lengkap bakso Sony? Yuk simak rangkuman Radarlampung.co.id, mengenai sejarah lengkap bakso Sony Lampung.
BACA JUGA:Bantuan IKAPTK Lampung Sasar Korban Banjir Lamsel
Pemilik bakso Sony adalah Sony Hadi Sucipto yang tinggal di Jl. Raya Sukowati RT 03 RW 013, Beloran, Sragen Kulon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dan merantau ke Lampung.
Demikian mengutip dari skripsi berjudul "Analisis Pengaruh Brand Image dan Word of Mouth (WOM) Terhadap Keputusan Pembelian Produk dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Bakso Son Haji Sony I-X Bandar Lampung)" yang ditulis oleh Ervina Rahayu tahun 2016.
Singkatnya, Sony adalah seorang perantauan yang berasal dari Jawa Timur. Di tahun 1970. Sony merantau ke Lampung setamat pendidikan di pondok pesantren.
Selama perantauan, Sony berjumpa dengan pemilik warung makanan Padang. Ia ditawarkan bekerja sebagai pencuci piring.
BACA JUGA:Lamtim Masih Tunggu Jadwal Resmi Penyaluran Bansos dari Pusat
Sony menerima tawaran tersebut. Sebagai lulusan pesantren, Sony orang yang rajin ibadah. Ia sering salat berjemaah di musala di sela kerjanya.
Lalu, Sony berjumpa dengan imam di musala itu. Sang imam menawarkan Sony bekerja membantunya berdagang bakso. Sony menerima tawaran itu.
Awalnya, Sony bekerja sebagai pedagang bakso keliling. Setelah memiliki modal cukup, Sony memutuskan membuka sendiri usaha bakso dengan membuat resep buatannya sendiri.
Hingga pada akhirnya, bakso pertama Son Haji Sony berdiri pada 21 Februari tahun 1996, dengan lokasi gerai utama di Jalan Wolter Monginsidi Bandar Lampung.
BACA JUGA:KPU Lamtim Rampungkan Verfak Parpol Non Parlemen