"Maka dari itu, kalian harus terus meningkatkan kemampuan diri dengan meningkatkan tiga kemampuan utama,” tegasnya.
Pertama, mandiri dan adaptif. Setiap individu harus mempunyai karakter mandiri dan cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja.
Ini menjadi poin utama dalam menilai karakter seseorang untuk ditempatkan di bagian tertentu.
Kemudian, kreatif dan inovatif. Para wisudawan harus mempunyai pemikiran yang kreatif dan inovatif untuk memberikan ide-ide dari permasalahan dan kemajuan perusahaan.
BACA JUGA: Dosen IIB Darmajaya Jadi Pembicara Dalam Online Global Classroom
Sebab, meski sebagian perusahaan mempunyai teknologi yang canggih seperti robot, tidak akan pernah bisa berperan untuk mencari solusi. Karena robot dibuat berdasarkan ide.
"Terakhir, komunikasi dan kolaborasi. Di sini kalian harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, sehingga dapat menciptakan ritme kerja tim yang harmonis, dan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan cepat,” tandasnya.
Pada bagian lain, Kepala L2Dikti wilayah II Prof. Ishaq Iskandar menilai, saat ini IIB Darmajaya terus berupaya meningkatkan kualitas atas kualifikasi dan kompetensi dosen, mahasiswa, dan alumni, sumber daya manusia, fasilitas pembelajaran serta akreditasnya.
Sehingga, partisipasi positif dalam pembangunan sumber daya manusia yang berketerampilan tinggi, profesional dan berbudi luhur di Indonesia pada umumnya dan Lampung pada khususnya dapat terus terlaksana dengan baik serta berkelanjutan.
BACA JUGA: Hadirkan 2 Narasumber, IIB Darmajaya Gelar Kuliah Umum Perdana Pascasarjana 2022
"Tak heran, jika saat ini IIB Darmajaya mendapat predikat sebagai salah satu kampus terbaik di Sumatera bagian Selatan dan PTS terbaik pertama di Provinsi Lampung. Begitu banyak prestasi yang diraih kampus the best ini. Baik dalam bidang akademik maupun non-akademik," kata Prof. Ishaq.
Prof. Ishaq menyatakan, di era teknologi industri 4.0 dan digital saat ini, persaingan dunia kerja menjadi sangat luas dan kompetitif.
Untuk mempersiapkan lulusan agar mampu bersaing secara luas, perguruan tinggi juga harus melakukan terobosan-terobosan baru. (*)