BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Fakultas Teknik Universitas Lampung (Unila) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan Diseminasi Virtual Reality Warisan Sejarah (VRWS) Lampung dalam pengayaan budaya Lampung, di Desa Negeri Katon, Pesawaran.
Kegiatan tersebut diikuti tim dosen jurusan Teknik Elektro FT Unila yang diketuai Ir. Meizano Ardhi Muhammad ST.MT., dengan anggota Mahendra Pratama ST. M.Eng.; Ika Wulandari Utamining MPd.; dan Wahyu Eko Sulistiono, S.T., M.Sc.
Tim PKM mengenalkan aplikasi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi virtual reality. Di mana, kondisi pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata di Lampung.
Masyarakat yang ingin berkunjung atau belajar mengenai lokasi bersejarah di Lampung menjadi dibatasi oleh aturan physical distancing dan stay at home.
BACA JUGA: Survei Calon Rektor Labpolotda JIP FISIP Unila, Ada Nama Rocky Gerung dan Mahfud MD
Diseminasi sejarah Lampung dapat ditingkatkan melalui edukasi 4.0. Virtual reality atau realitas maya adalah teknologi yang dapat membuat seorang pengguna berinteraksi dan mendapat informasi dengan lingkungan dalam dunia virtual.
Virtual reality merupakan pemunculan gambar-gambar tiga dimensi yang dibuat oleh komputer sehingga terlihat dengan bantuan sejumlah perangkat tertentu. Menjadikan penggunanya seolah-olah terlibat langsung secara fisik dalam lingkungan tersebut.
Virtual Reality membutuhkan perangkat yang dirancang untuk tujuan tertentu dalam teknologi ini. Sehingga mampu menjadikan orang yang merasakan dunia maya terkecoh dan yakin bahwa yang dialaminya adalah nyata.
Terdapat beberapa perangkat pendukung yang digunakan yaitu Headset Virtual Reality, force ball/tracking, controller wands, voice reconigtion, joysticks/gamepad, data gloves, treadmills dan motion trackers/bodysuits.
BACA JUGA: Penelitian Laboratorium THP Terima Sertifikat Internasional
Karena itu, dengan aplikasi pembelajaran memanfaatkan teknologi virtual reality, masyarakat umum, khususnya kaum milenial atau siswa dan mahasiswa yang ingin belajar, dapat langsung merasakan seperti berkunjung ke lokasi tersebut. Tanpa harus berpergian ke lokasi-lokasi bersejarah di Lampung.
Menurut Meizano, virtual reality dapat membantu melakukan diseminasi sejarah Lampung dengan model interaksi yang interaktif dan humanis terhadap obyek sejarah yang disajikan tanpa terikat ruang dan waktu.
"Sebagai bagian dari riset besar green technology Universitas Lampung, VRWSL dapat menekan jumlah perjalanan wisatawan budaya dengan memberikan pengalaman on the spot yang menyerupai pengalaman sebenarnya," Meizano.
Hal ini terbukti dari kegiatan turun lapang tahun 2021 di Desa Hanakau Jaya, Lampung Utara.
BACA JUGA: Sertijab Dekan FKIP, Plt. Rektor Unila Tekankan Integritas Akademik