RADARLAMPUNG.CO.ID – Sebagian besar masyarakat di pelosok negeri nampaknya sedang menikmati euforia kemeriahan Piala Dunia 2022.
Ya, kemeriahan ajang sepak bola paling bergengsi, Piala Dunia 2022 di Qatar yang telah berlangsung sejak Minggu, 20 November 2022.
Namun siapa yang menyangka jika kemeriahan dalam gelaran Piala Dunia 2022 Qatar, ternyata menyimpan kisah kelam dalam pembangunan stadion untuk acara tersebut.
Dikutip Radarlampung.co.id dari The Washington Post, Building and Wood Workers (BWI) pada Senin, 21 November 2022, diungkap bahwa otoritas negara tuan rumah atau Qatar membuat sistem kerja yang rumit dalam pembangunan stadion.
BACA JUGA:Aparat Pekon Protes, Jalinbar Berlubang di Pesisir Barat Ditanami Pisang
Sistem yang dianggap rumit oleh BWI tersebut dinamakan Kafala, di mana di dalamnya mengatur pekerja yang tidak bisa berganti pekerjaan tanpa izin dari pihak terkait.
Ternyata hal tersebut berdampak pada kesehatan dan keselamatan para pekerja dalam membangun stadion untuk gelaran acara Piala Dunia 2022.
Dan sistem rumit bernama Kafala itu rupanya sudah terjadi sejak Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia pada 2010 lalu.
Penyebab utama dari meninggalnya ribuan pekerja lantaran beberapa hal, di antaranya upah yang tidak dibayarkan hingga membuat para pekerja justru menanam hutang dan mengalami depresi tingkat tinggi.
BACA JUGA:Tiga Terdakwa Pembunuh Brigadir Yoshua Kembali Jalani Sidang Hari Ini
Ada pula penggusuran secara paksa oleh para pejabar Qatar, yang melancarkan aksi mereka pada para imigran di malam hari dengan mematikan gedung sebagai upaya agar para imigran tersebut bisa segera pergi dari tempat tinggal mereka.
Kemudian ditambah lagi dengan sistem Kafala yang mengharuskan para pekerja menyita paspor dan dokumen imigrasi milik mereka kepada pihak pemberi kerja.
Penyitaan paspor dan dokumen imigrasi oleh pemberi kerja itulah yang akhirnya membuat para buruh imigran, menjadi tak leluasa dalam bekerja karena terikat dengan pihak pemberi kerja.
Sebagai informasi tambahan, sebanyak 6,5 ribu pekerja imigran disebutkan tewas dalam pembangunan stadion untuk gelaran acara Piala Dunia 2022 Qatar tersebut. (*)