LAMPUNG Timur memiliki destinasi yang menarik. Seperti Taman Purbakala Pugung Raharjo yang berlokasi di Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik.
Taman seluas 30 hektare ini merupakan peninggalan zaman Megalithik (batu besar). Yaitu kebudayaan yang banyak menghasilkan buah karya dari batu-batu besar.
Namun, pengerjaannya masih sederhana dan kasar. Dari sejumlah literatur, kebudayaan Megalitik masuk ke Indonesia berbarengan dengan bangsa ras Austronesia atau sekitar tahun 2.500-1.500 sebelum masehi.
Keberadaan situs yang kini menjadi Taman Purbakala tersebut kali pertama ditemukan pada tahun 1957. Itu menyusul masuknya transmigrasi warga dari Jawa Timur dan Jawa Tengah pada tahun 1954.
BACA JUGA: Bikin Betah! Ini 3 Waterpark Seru di Bandar Lampung, Wajib untuk Dikunjungi
Saat transmigran sedang membuka hutan untuk areal perladangan, ditemukan susunan batu besar yang membentuk bujur sangkar.
Kini, susunan batu besar yang membentuk bujur sangkar dan ditengahnya terdapat batu tegak tersebut dikenal dengan Menhir atau Batu Mayat.
Punden Berundah di Taman Purbakala Pugung Raharjo. FOTO DWI PRIHANTONO/RADARLAMPUNG.CO.ID --
Warga juga menemukan sejumlah patung Bhodisatwa yang oleh penduduk sekitar dinamakan Putri Badariyah.
Akses menuju lokasi wisata sejarah tersebut tidaklah sulit. Dari Bandar Lampung, melalui Jalan Ir. Sutami berjarak 50 Km.
Sementara jika melalui Sukadana-Simpang Pugung, dari Bandar Lampung berjarak 80 Km.
Tiba di lokasi, sisi kiri dan kanan pintu gerbang terlihat benteng berupa dua gundukan tanah yang saling bersebelahan. Dipisahkan parit sedalam tiga meter.
Roni, salah seorang warga menyebutkan, saat kali pertama kali ditemukan, parit yang memisahkan dua gundukan tersebut sedalam 15 meter.
Masing-masing gundukan tanah berbentuk lingkar setinggi 2-3 meter sepanjang 1.200 meter. Baik dari sisi kiri maupun kanan, kedua gundukan tanah tersebut berujung di Sungai Pugung.