BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah capaian diraih bakal calon rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Asep Sukohar selama menjabat Wakil Rektor II, sejak dilantik tahun 2020 lalu.
Capaian yang diraih Prof. Asep Sukohar mulai dari Green Metric Konservasi Rusa, Unila Sweeping Project, Sistem Administrasi Persuratan (SAP), hingga pencairan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kemudian Satgas Covid-19, mensinergikan BUK dengan BPU, renovasi GSG Unila, pasar rakyat Universitas Lampung, serah terima gedung dari Wali Kota Bandar Lampung, optimalisasi aset Unila (YP Unila) hingga proses puluhan Lektor Kepala menjadi guru besar sejak tahun 2020 hingga 2022.
Tidak hanya itu. Pada awal pandemi Covid-19, Prof. Asep Sukohar mengusulkan Universitas Lampung sebagai bentuk tri dharma perguruan tinggi bekerjasama dengan Pemkot Bandar Lampung menyediakan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) yang digunakan untuk isolasi gejala ringan Covid-19.
BACA JUGA: Selamat! Universitas Lampung Raih Lima Penghargaan Anugerah Humas Diktiristek
Kemudian dalam pencegahannya, Satgas Covid-19 dibawah kepemimpinan Prof. Asep Sukohar juga menyiapkan aplikasi Primary Care Vaksinasi (P-Care Vaksinasi).
Aplikasi tersebut merupakan bagian terintegrasi dari sistem satu data vaksinasi Covid-19. Mendukung proses registrasi sasaran penerima vaksin, screening status kesehatan, serta mencatat dan melaporkan hasil pelayanan vaksinasi dan untuk sertifikat vaksinasi Covid-19 hingga pelatihan vaksinator agar melakukan vaksinasi secara mandiri.
Kegiatan ini bekerjasama dengan sejumlah instansi seperti Polda Lampung, Pemkot Bandar Lampung dan pihak lainnya.
Selain itu, Universitas Lampung meluncurkan mobil listrik pertama menggunakan bahan serat alam atau green composite bernama Electric Vehicle Unila (EVU) 01.
BACA JUGA: Prof. Muhajir Utomo: Pemilihan Rektor Universitas Lampung Tahun Ini Berat
Prof. Asep Sukohar mengatakan, proses pembuatan EVU 01 telah melewati waktu cukup panjang. Keberhasilan peluncuran mobil ini tidak lepas dari dukungan seluruh pimpinan Unila dan berbagai pihak yang terlibat.
"Sebanyak 65 persen dirakit menggunakan serat alam dan melibatkan banyak mahasiswa dalam penelitiannya. Ini menjadi nilai tambah tersendiri bagi mobil listrik Unila, sekaligus memberikan poin besar yang sangat menunjang program SDGs dan UI GreenMetric di Unila,” kata Prof. Asep Sukohar.
Prof. Asep Sukohar yang pernàh menjabat Ketua IDI Bandar Lampung ini berharap pengembangan mobil listrik Unila tidak berhenti sampai di sini. Tapi tetap berlanjut dengan menyempurnakan dan melengkapi kekurangan yang ada.
Capaian lainnya, Universitas Lampung mengalami peningkatan PNBP pada tahun sebelumnya. Ini terkait kebijakan penambahan kuota mahasiswa.
BACA JUGA: Hari Terakhir Sosialisasi Visi Misi, Bakal Calon Rektor Universitas Lampung Ditanya Soal Integritas