PRINGSEWU, RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak 23 rumah rusak setelah puting beliung terjadi di Pekon Kresno Mulyo, Kecamatan Ambarawa, Pringsewu, Jumat 16 Desember 2022.
Dari jumlah tersebut, empat di antaranya rusak berat. Yaitu kediaman Juru Miyah (42), Jahroni (50) dan Redi (40) yang berada di RT. 02/RW. 05, Dusun Sukawati.
Kemudian kediaman Eko Wahyono (32), yang berlokasi di RT. 01/RW. 01, Dusun Karang Anyar. Sebagian besar rusak pada bagian atap.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pringsewu Edi S. Pamungkas, sebanyak 23 rumah di Kecamatan Ambarawa terdampak puting beliung.
BACA JUGA: Puting Beliung di Pringsewu, 23 Rumah Rusak
Hingga Jumat malam, 16 Desember 2022, pihaknya masih melakukan pendataan. Untuk rumah yang terdampak, masuk katagori tidak ringan dan berat.
Sementara Kapolsek Pringsewu Kota Kompol Ansori Samsul Bahri menyatakan, bencana puting beliung terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, Jumat 16 Desember 2022.
Angin kencang menyebabkan pohon tumbang di Pekon Kresnomulyo, Kecamatan Ambarawa serta Pekon Sidodadi dan Sukorejo di Kecamatan Pardasuka, Pringsewu, Jumat sore, 16 Desember 2022. FOTO DOKUMEN BPBD PRINGSEWU--
Untuk rumah yang terdampak, 15 di antaranya berada di RT.02/RW. 05 Dusun Sukawati. Lalu delapan rumah yang ada di RT. 01/RW. 01 Dusun Karang Anyar.
"Meskipun banyak rumah warga yang porak poranda, namun dalam peristiwa ini tidak sampai ada korban jiwa," sebut Kompol Ansori Samsul Bahri.
BACA JUGA: Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Pringsewu, Begini Kondisinya
Diberitakan sebelumnya, sejumlah pohon tumbang akibat puting beliung di Pekon Kresnomulyo, Kecamatan Ambarawa serta Pekon Sidodadi dan Sukorejo di Kecamatan Pardasuka, Pringsewu, Jumat sore, 16 Desember 2022.
Pohon tumbang yang disebabkan angin kencang juga menimpa rumah warga di kawasan tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Pringsewu Edi S. Pamungkas membenarkan ada rumah yang tertimpa pohon. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Ada yang tertimpa pohon. Tapi Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Edi S. Pamungkas.