RADARLAMPUNG.CO.ID-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memimpin pertemuan Pemprov Lampung dengan Kementerian ESDM di Jakarta pada Kamis, 22 Desember 2022.
Direktur Jendral Minyak Gas dan Bumi Kementerian ESDM, Prof Tutuka menerima langsung rombongan Gubernur yang dihadiri juga Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto dan Plt Kepala Dinas ESDM Provinsi Lampung, Heri Sadli.
Fahrizal mengatakan ada beberapa hal yang dibahas. Pertama soal pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov Lampung yang didapat dari sumber minyak gas yang sudah beroperasi saat ini.
"Itu sedang dibahas untuk jumlah PAD nya, sehingga secepatnya kita harapkan bisa masuk ke kas daerah Provinsi Lampung," beber Fahrizal melalui sambungan telepon selulernya.
BACA JUGA:538 Personel Gabungan Amankan Nataru di Lampung Timur
Selain itu, ada beberapa sumber minyak gas di Lampung yang menurut Fahrizal sangat berpotensi. Di Lampung sendiri perusahaan yang sudah melakukan operasi produksi di satu wilayah kerja yaitu WK Southeast Sumatera yang dikelola PT. Pertamina Hulu Energi OSES.
"Jadi yang aktif produksi baru PHE OSES, sisanya ini yang tadi dibahas. Kalau bisa juga segera bisa di eksplorasi," kata Fahrizal.
Ditambahkan Plt Kepala Dinas ESDM Provinsi Lampung, Heri Sadli, selain PHE OSES, ada tiga wilayah kerja eksplorasi lainnya di Lampung. Diantaranya WK Sumbagsel Area I yang dikelola oleh PT. Pertamina EP namun eksplorasinya saat ini tidak aktif.
Kemudian WK Merak Lampung yang dikelola oleh PT. Balmoral Gas berupa offshore eksplorasi namun juga tidak aktif. Terakhir WK Lampung III Block yang dikelola oleh PT. Harpindo berupa eksplorasi, aktif namun masih tahap persiapan.
BACA JUGA:Digipay Satu Untuk Pembangunan Ekonomi yang Lebih Baik
"Untuk WK Lampung III Block yang dikelola oleh PT. Harpindo ini sedang dalam persiapan pemboran ekplorasi yang rencananya akan dilakukan pada Maret 2023 mendatang," tambah Heri.
Selanjutnya ada juga wilayah Kerja Historis yakni wilayah kerja yang sudah ada pemenang lelang, melakukan ekplorasi dan dikembalikan ke pemerintah, serta wilayah yang belum ada pemenang lelangnya.
"Ada 3 wilayah kerja yang dikembalikan ke Pemerintah yaitu Offshore Lampung I, Bima Sakti dan Ranau. Ketiganya belum dilakukan lelang ulang. Ada juga 1 wilayah kerja yang belum ada pemenang lelang yaitu west asri, yang melakukan penawaran pada 2015," katanya.
"Sehingga harapannya dari pertemuan ini, Direktur Jenderal Migas KESDM RI dapat mempertimbangkan untuk memasukan wilayah kerja migas historis di Provinsi Lampung dalam Penawaran Lelang Wilayah Kerja Migas selanjutnya," kata Heri.
BACA JUGA:Ini Tiga Nama yang Keluar Sebagai Calon Rektor Universitas Lampung