Mantan Ketua Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Lampung, ini mengatakan pembinaan cabor haruslah menggunakan prestasi.
Sebab hal itu kata Pimpinan Redaksi Lampung Sport ini, merupakan tugas KONI sebagai mitra pemerintah dalam penghimpun dan penyalur dana untuk semua cabor yang ada di bawahnya.
"KONI itu hanya sebagai koordinator yang dipercaya pemerintah untuk mengelola dana hibah untuk cabor yang ada di bawahnya sebagai anggota. Nah itu harus sesuai keperluan, sesuai prestasi cabornya tanpa like or dislike dan tanpa pilih-pilih," ujarnya.
Ia mengatakan di PON 2021 lalu, hanya ada 26 cabor yang masuk ke PON dari total 60 cabor di KONI Lampung. "Yang meraih medali emas perunggu berapa. Tidak sampai 10 cabor dari 26 cabor. Hanya sekitar 15 persen yang dapat medali," paparnya.
Dengan kekuatan yang sudah tergambar dari PON 2021 itu, diharapkan KONI melakukan pemetaan cabor mana saja yang sudah mendapatkan medali dan berpotensi mendapatkannya. Sehingga KONI Lampung bisa segera fokus melakukan pembinaan.
Tentunya katanya hasil Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX yang baru selesai beberapa waktu lalu bisa dijadikan modal untuk evaluasi peta kekuatan atlet-atlet Lampung guna menghadapi pra PON ataupun kejurnas.
"Fokusnya adalah sekarang cabor berprestasi segera melakukan persiapan dan dibantu oleh KONI Lampung. Sesuai dengan porsi masing-masing," paparnya.(*)