BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Tokoh olahraga Lampung berharap pembinaan atlet di Lampung terus berjalan, terlebih PON 2024 tinggal satu tahun lagi.
Hal itu disampaikan oleh salah satu tokoh Lampung, Anshori Djausal.
Anshori mengatakan bila meski saat ini ada pengusutan hukum di KONI Lampung, namun pembinaan atlet haruslah tetap berjalan.
"Pertama kita tidak boleh mencampuri permasalahan hukumnya. Tetapi pembinaan nggak boleh dong berhenti. Kalau PON misalnya 10 tahun lagi, anak usia 12 tahun mulai dari skarang harus dibina, itu nggak boleh berhenti. Karena prestasi itu tidak bisa instan didapat," kata Anshori, Jumat malam 30 Desember 2022.
Apalagi menurut mantan Ketua Induk Organisasi Persatuan Layang-Layang Indonesia ini, di PON 2021 Lampung menempati peringkat 10 besar.
"Nah tentu minimal harus dipertahankan," katanya. Secara organisasi KONI Lampung katanya harus berjalan. Jangan sampai katanya, membuat masyarakat tidak percaya dengan organisasi olahraga akan merugikan Lampung.
"Dengan kondisi KONI seperti ini kalau tidak terselesaikan dengan baik kan orang nanti bisa malas olahraga dan tidak percaya dengan organisasi olahraga. Lampung akan rugi," ucapnya.
Terlebih kata pria yang menjabat Ketua Kormi Lampung ini, olahraga menjadi senjata negara untuk membangun kekuatan dan nama bangsa.
"Oahraga bagian yang penting untuk membangun kekuatan bangsa. Itu di undang-undang keolahragaan berbunyi seperti itu," tandasnya.
Di sisi lain, para petinggi pengurus KONI Lampung seharusnya tidak lagi merangkap jabatan di cabang olahraga (cabor). Hal itu dilakukan agar tidak ada konflik kepentingan dalam melakukan pembinaan terhadap atlet.
Hal itu disampaikan oleh Edi Purwanto, wartawan olahraga senior di Lampung.
Don Pecci--sapaan akrabnya menjelaskan saat ini petinggi KONI Lampung ada yang menjadi pengurus di cabor, bahkan ada yang menjadi ketua cabor. Hal ini kata Don Pecci tak seharusnya terjadi.
"Karena itu menjadi konflik of interest. Syarat kepentingan terutama pembagian anggaran untuk pembinaan," kata Don Pecci kepada Radar Lampung, Jumat 30 Desember 2022.
Don Pecci mengatakan hal ini tidak sesuai dengan amanat dalam rapat anggota tahunan (RAT) 2020 Lampung dan Rakerprov 2022, disarankan seluruh pucuk pimpinan KONI, ketum, waketum, sekum tidak memegang cabor apalagi jadi ketua umum.
"Amanat RAT 2020 Lampung dan Rakerprov 2022, disarankan seluruh pucuk pimpinan KONI, ketum, waketum, sekum tidak menjadi pengurus cabor apalagi jadi ketua umum," kata Don Pecci.