"Ada tiga nomor yang kami pertandingkan, yakni Speed World Record (WR) Putra-Putri, Lead Putra-Putri, dan Boulder Putra-Putri. Ini adalah standar kelas yang juga dipertandingkan di PON setiap empat tahun sekali," katanya.
Rudi percaya bahwa lumbung atlet itu ada di daerah, dan oleh karena itu dia akan terus mendorong pelaksanaan event-event dari skala Kabupaten dan Kota secara rutin.
"Kami sudah memiliki 11 Pengkab dan Pengkot. Ini berarti ada kesempatan besar untuk menjaring atlet daerah karena potensinya ada di sana. Maka kompetisi di daerah harus dihidupkan," ungkapnya.
"Provinsi akan mendukung dari segi teknis seperti fasilitas, kepelatihan, penjurian, dan lain-lain," tegasnya.
BACA JUGA:Tap Cepat Link DANA Kaget Secara Praktis, Raih Saldo Gratis Rp 100 Ribu Bagi Pemula
Rudi juga mengatakan bahwa FPTI akan melakukan sosialisasi keberadaan olahraga Panjat Tebing ke dunia pendidikan mulai dari SD dan SMP untuk memperkenalkan olahraga ini sejak dini.
"Kami merencanakan kerja sama dengan sekolah-sekolah dan stakeholder lainnya untuk memperkenalkan Panjat Tebing di usia anak-anak," tambahnya.
Tujuan dari langkah ini adalah agar anak-anak mengenal lebih awal jenis olahraga ini, kemudian mencoba, menyukai, mencintai, dan memilihnya sebagai olahraga favorit mereka sehingga bisa menjadi atlet berprestasi di masa depan.
Berikut daftar peserta yang terdaftar, dengan total 34 atlet dari 7 Pengkab dan Pengkot:
1. Bandar Lampung mengirim 3 atlet
2. Kota Metro mengirim 6 atlet
3. Pringsewu mengirim 4 atlet
4. Way Kanan mengirim 2 atlet
BACA JUGA:Operasi Lilin Krakatau 2024, Polresta Bandar Lampung Tempatkan Personel di Titik Strategis Kota
Sumber foto. Dari KONI Lampung