RADARLAMPUNG.CO.ID – Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang kerap kali terjadi pada kenaikan suhu tubuh, yang disebabkan suatu proses ekstrakranium yang terjadi di luar sistem saraf pusat.
Kejang demam juga berarti kejang pada anak yang dipicu oleh demam, namun bukan kelainan pada otak. Penyakit step ini biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun.
Demikian dilansir Radarlampung.co.id dari berbagai sumber pada Kamis, 5 Januari 2023.
Kondisi terebut mungkin dapat membuat para orang tua terutama Ibu merasa khawatir. Meski begitu, perlu diketahui bahwa kejang pada anak-anak saat demam umumnya tidak berbahaya dan bukan merupakan gejala dari penyakit serius.
Ketika anak mengalami kejang demam, tubuhnya bisa berguncang hebat serta diiringi gerakan menyentak di lengan atau tungkai, bahkan kehilangan kesadaran diri.
Meskipun tidak berbahaya dan hanya terjadi sebentar saja, jika anak mengalami kejang demam untuk pertama kalinya, maka orang tua harus segera menghubungi dokter.
Selain itu, para orang tua yang masih memiliki bayi dan balita juga perlu waspada jika kejang demam yang terjadi pada anak berlangsung selama lebih dari 5 menit dan diiringi muntah, leher kaku, hingga sesak napas.
Meski belum diketahui dengan pasti terkait alasan penyebab terjadinya kejang demam. Namun kondisi tersebut biasanya terjadi ketika anak mengalami demam dengan suhu 38o Celcius atau lebih.
Kemudian dalam kondisi itu juga tanpa kondisi lain yang dapat menyebabkan kejang, seperti infeksi otak, cedera kepala, gangguan elektrolit hingga epilepsi.
Mengutip dari laman alodokter.com, demam yang dapat menimbulkan kejang pada anak-anak bisa dipicu oleh dua hal berikut ini:
1. Setelah pemberian imunisasi;
2. Infeksi virus atau infeksi bakteri.
Berkaca dari banyak kasus, meski kejang demam pada umumnya akan berhenti dengan sendirinya setelah beberapa menit. Namun untuk melindungi anak dari cedera selama mengalami kejang, para orang tua bisa melakukan beberapa hal berikut:
Pertama membaringkan anak di lantai, jika masih bayi maka rebahkan di pangkuan dengan posisi wajah bayi tetap menghadap ke bawah tanpa menahan tubuh anak.
Bisa juga dengan cara memiringkan posisi tubuh anak agar muntah atau air liur dapat keluar dari rongga mulut guna mencegah lidah menyumbat saluran pernapasan.