Longgarkan pakaian anak yang sedang mengalami kejang demam tanpa menaruh apapun pada mulut anak. Hal itu dilakukan untuk mencegah tergigitnya lidah.
Jangan lupa untuk menghitung durasi terjadinya kejang demam dan perhatikan tingkah laku anak saat dalam kondisi tersebut sebagai bekal informasi saat berkonsultasi ke dokter.
Kejang demam sederhana pada umumnya tidak mengakibatkan kerusakan otak atau cacat mental, namun memiliki komplikasi kemumngkinan mengalami gejala yang sama di kemudian hari.
Risiko yang akan berdampak lebih besar jika kejang demam memiliki jeda waktu awal demam dengan kejang cukup singkat.
Kemudian kejang demam terjadi ketika suhu tubuh pada anak tidak terlalu tinggi.
Anak yang mengalami kejang demam pertama dengan usia di bawah 18 bulan juga memiliki risiko yang lebih besar mengalami kejang demam kembali di kemudian hari.
Umumnya kejang demam pada anak tidak dapat dicegah termasuk dengan pemberian obat-obatan penurun panas atau obat anti-kejang. Namun jika anak mengalami demam, maka lebih baik segera diperiksa ke dokter untuk mengetahui kondisi yang dialami anak lebih lanjut. (*)