Memprihatinkan, Kondisi Pasar Smep Kotor, Ditinggal Pedagang, Hingga Bau Pesing

Jumat 13-01-2023,17:00 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Ari Suryanto

"Jadi orang takut mau ke bawah. Lokasinya di bawah. Sehingga tidak terlihat dari atas," ungkapnya.

Begitu juga dengan omzet, Udin mengaku jauh menurun dibanding saat dirinya masih berdagang di TPS Batu Sangkar.

"Turun 50 persenan. Paling yang beli sekarang cuma pelanggan-pelanggan aja. Kita mau pindah jadi PKL repot, karena kita punya mesin," tuturnya.

Untuk sewa, kata Udin, saat ini masih gratis. Pedagang hanya membayar salar untuk keamanan, Dinas Perdagangan, dan kebersihan. "Kalau harus bayar sewa kita gak mau lah. Untuk salar sekitar Rp 10 ribu satu hari total," ucapnya.

BACA JUGA:Ancam Akan Digantung, Bocah 11 Tahun Dicabuli Tetangga, Terungkap Karena Ini

"Kebersihan seperti sampah, WC Umum, alhamdulilah masih diurus," ujarnya.

Senada disampaikan Cik Lusi, pedagang kopi di Basement Pasar Smep yang menghadap ke Jl. Imam Bonjol.

Cik Lusi yang berdagang sejak Oktober 2021 lalu mengaku banyak keluhan yang ia rasakan. Mulai dari sepinya pelanggan hingga kebersihan pasar.

"Ini sekitar setengah tahun dagang air septictank dialirkan diselokan disamping kios saja. Makanya saya tutup pakai kayu atasnya saolnya bau," ungkapnya.

BACA JUGA:Usai Transaksi Narkoba, Petani Ini Langsung Diciduk Polisi

Kondisi Pasar Smep saat ini, kata Lusi sangat memprihatinkan, karena sangat jarang pembeli yang masuk.

Akibatnya para pedagang pada naik keatas dan menutup kios maupun selasarannya.

"Jadwalnya harusnya sampai sore dari pagi buka. Karena sepi jam 10 pagi sudah pada tutup pedagang," ucapnya.

Diakuinya, bahwa omzet yang didapat dirinya setelah pindah dari TPS Batu Sangkar kedalam Pasar Smep turun derastis.

BACA JUGA:Kena Tipu, Transfer ke Norek yang Salah

"Turun jauh. Kalau ibarat dipersentase turun 70 persen dari pendapatan saat masi di TPS," ucapnya.

Kategori :