Simak, Tiga Provinsi dengan Penurunan Prevalensi Stunting Terbesar di Indonesia

Senin 30-01-2023,12:21 WIB
Reporter : Ajeng Monika Selis
Editor : Yuda Pranata

Berat badan rendah untuk anak seusianya serta lambatnya pertumbuhan tulang juga menjadi gejala Stunting yang patut diwaspadai oleh para orang tua.

BACA JUGA:Syarat Beasiswa LPDP Pra Sejahtera 2023, Khusus untuk Penerima Bansos Jenis Ini

Stunting biasanya diakibatkan oleh banyak faktor seperti ekonomi keluarga, penyakit atau infeksi yang berkali-kali, kondisi lingkungan hingga masalah non-kesehatan.

Akibat yang ditimbulkan dari Stunting pun perlu diwaspadai, selain mengganggu pertumbuhan fisik anak.

Namun juga bisa mengganggu perkembangan otak sehingga mempengaruhi kemampuan, produktivitas dan kreatifitas di usia-usia yang seharusnya lebih produktf. 

Meski begitu, Stunting masih bisa dicegah dengan memperhatikan beberapa hal berikut.

BACA JUGA:CPNS 2023 Segera di Buka! 7 Jurusan ini Punya Peluang Besar Lolos

Cara mencegah Stunting pada anak

1.Memenuhi kebutuhan nutrisi saat anak masih dalam kandungan. Pemenuhan gizi saat ibu sedang mengandung sang anak atau dalam kondisi hamil perlu memperhatikan kebutuhan gizi untuk mencegah kandungan dari Stunting.

2.Pemberian ASI selama 6 bulan.

3.Kombinasikan ASI dengan MPASI yang bernutrisi.

4.Pantau selalu pertumbuhan dan perkembangan anak.

BACA JUGA:Simak, Begini Skema Beasiswa Reguler LPDP 2023

5.Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. 

Sementara itu, hingga akhir tahun 2022 kemarin masih ada 15 desa yang menjadi lokus stunting di wilayah Lampung Timur.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi saat membuka pertemuan lintas program atau lintas sektor dan lokus stunting, Kamis 5 Desember 2022 lalu.

Kategori :