PRINGSEWU, RADARLAMPUNG.CO.ID - Polres Pringsewu meyiapkan nomor khusus untuk melaporkan gangguan kamtibmas. Termasuk maraknya isu penculikan anak di sejumlah wilayah.
Selain itu, warga diimbau tidak langsung menyebarkan informasi yang dikirim melalui pesan WhatApps, media sosial dan sarana lainnya.
Jika ada yang mencurigakan, masyarakat diharapkan langsung melapor melalui nomor hotline yang dibuka Kapolres Pringsewu.
”Kami imbau masyarakat untuk tenang, tidak panik, dan jangan terprovokasi bila menerima informasi terkait penculikan anak," kata Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi.
BACA JUGA: Isu Penculikan Anak di Tanggamus, Ini Faktanya
Langkah ini termasuk melakukan cross check terlebih dahulu jika menerima video atau gambar terkait penculikan anak.
"Video atau gambar yang diterima supaya jangan disebar lagi ke pihak lain. Sebisa mungkin langsung dilaporkan ke kami melalui hotline Kapolres Pringsewu di nomor 0812 3469 2002 atau hotline Polres Pringsewu dengan nomor 0821 8220 9670," tegas AKBP Rio.
Sejauh ini, Polres Pringsewu belum menerima laporan resmi adanya kasus penculikan anak.
Meski begitu, Kapolres AKBP Rio Cahyowidi melalui keterangan tertulisnya meminta masyarakat, terutama orang tua agar mengawasi anak-anaknya saat berada di luar rumah.
BACA JUGA: Marak Isu Penculikan Anak, Disdikbud Bandar Lampung Kumpulkan Kepala SD, Ini yang Ditekankan
Sementara terkait isu penculikan anak di wilayah Kecamatan Kota Agung, aparat kepolisian kabar tersebut tidak benar.
Kasi Humas Polres Tanggamus Iptu M. Yusuf, S.H dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan, dari hasil penelusuran yang dipimpin Wakapolsek Kota Agung Iptu Haryono, didapat bahwa informasi penculikan tersebut tidak benar atau hoax.
”Setelah menerima informasi adanya penculikan tersebut, kami langsung melakukan penelusuran ke lapangan. Diketahui, bahwa masyarakat hanya meneruskan chat grup tanpa mengetahui yang sebenarnya,” ungkap Iptu M. Yusuf mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Siswara Hadi Chandra, Rabu 1 Februari 2023.
Terkait pengakuan anak yang mengaku diculik, Iptu M. Yusuf mengatakan, hasil wawancara dan keterangan dewan guru, diduga ada kesalahpahaman saat pencari rongsok masuk ke sekolah ketika saat jam belajar.
BACA JUGA: Marak Isu Penculikan Anak, Ini Pesan Kapolres Lampung Timur untuk Masyarakat