Setelah sebelumnya pemerintah membatasi bahwa penerima bantuan sosial seperti Bantuan Subsidi Upah (BSU), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) tidak bisa mendaftar.
Pada Program Kartu Prakerja yang dibuka kali ini, tak lagi membatasi masyarakat sebab penerima bantuan sosial juga bisa mendaftar Kartu Prakerja tahun anggaran 2023.
Sementara itu, untuk peserta di awal sebanyak 595 ribu peserta pelatihan dengan anggaran Rp 2,6 triliun.
Ada juga jumlah bauran peserta di 2023 sebanyak satu juta peserta dengan anggaran tambahan sebesar Rp 1,7 triliun.
Kemudian untuk pelatihan yang digunakan dalam kartu prakerja tahun 2023 skema normal ini dilakukan dengan tiga metode pelatihan.
Metode Pelatihan Prakerja Tahun 2023
1.Online (Daring)
Pelatihan secara online (daring) nantinya dilakukan dengan cara webinar. Tidak lagi hanya dengan menonton video seperti pelatihan pada masa pandemi Covid-19.
2. Offline (Luring)
Pelatihan yang dilakukan secara offline atau tatap muka, akan dilaksanakan di sepuluh provinsi yang dijadikan lokasi pelatihan kartu prakerja 2023 tahap pertama.
3. Hibryd (Bauran)
Pelatihan kartu prakerja 2023 tahap pertama nantinya akan dilakukan dengan cara tatap muka dan webinar.
Dari ketiga metode pelatihan yang ditetapkan, pelamar bisa memilih lokasi yang sesuai dengan situasi untuk melakukan pelatihan tersebut.
Hal yang membedakan pelatihan program kartu prakerja 2023 ini tidak lagi dilaksanakan secara full online.Namun sudah mulai dilakukan secara offline.
Untuk pelatihan yang dilakukan lewat online, pihak Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja bakal menerapkan sistem pelatihan berbentuk webinar secara langsung dan tidak lagi berbentuk video.
Standar waktu minimal dalam mengikuti pelatihan ikut ditambah.Dari awalnya enam jam, sekarang menjadi lebih panjang yakni 15 jam.