RADARLAMPUNG.CO.ID - Bank Indonesia Provinsi Lampung melayani penukaran uang pecahan kecil kepada masyarakat melalui program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri 2023 (SERAMBI).
Pada pelaksanaan SERAMBI ini, Bank Indonesia Provinsi Lampung bekerjasama dengan 36 perbankan, yang terdiri dari 180 titik penukaran yang tersebar di wilayah Provinsi Lampung.
Jumlah tersebut meningkat 21 titik dibandingkan tahun 2022. Demikian disampaikan Bank Indonesia Lampung melalui rilisnya.
Bank Indonesia Provinsi Lampung bekerjasama dengan sejumlah Bank untuk melayani penukaran di beberapa pusat keramaian.
BACA JUGA:Kasus Tukin di Kejari Bandar Lampung, Kejati Periksa Puluhan Pegawai
Kegiatan tersebut dilakukan di rest area tol Sumatera, pelabuhan Bakauheni, dan kapal penyeberangan (BSI, BRI, BNI, Bank Mandiri dan Bank Lampung), pusat perbelanjaan.
Di lingkungan pemda, yaitu perkantoran Pemprov Lampung dan Pemkot Bandar Lampung, Kantor Kepolisian Daerah, serta layanan kas keliling drive thru dan walkthru di area perkantoran Bank Indonesia Lampung (BSI, BRI, BNI, Bank Lampung, BCA dan Mandiri).
Untuk kelancaran pelaksanaan dan mendukung digitalisasi, layanan penukaran uang masyarakat dilakukan pemesanan terlebih dahulu secara online melalui aplikasi PINTAR pada situs pintar.bi.go.id.
Dengan demikian diharapkan masyarakat semakin nyaman, mudah, dan memperoleh kepastian/keakuratan jumlah serta kualitas uang yang ditukarkan.
BACA JUGA:Polres Pringsewu Bubarkan Perang Petasan
Dimana, secara nasional, Bank Indonesia pada tahun 2023 menyiapkan uang tunai senilai Rp195 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai layak edar selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H, serta membuka titik layanan di 5.066 titik di seluruh Indonesia.
Jumlah tersebut bertambah 377 titik atau naik sebesar 8,22% (yoy) dari tahun 2022.
Untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah di wilayah Provinsi Lampung, Bank Indonesia menyiapkan uang kartal sebesar Rp4,5 triliun yang layak edar selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2023.
Jumlah uang yang disediakan tersebut meningkat sebesar 20,9% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,7 triliun.
BACA JUGA:Selamat, Prodi S-1 Biologi FMIPA Unila Resmi Terakreditasi Internasional