Untuk meningkatkan literasi keuangan, seseorang dapat membaca literatur keuangan, mengikuti seminar atau pelatihan keuangan, bernicara dengan ahli keuangan atau menggunakan sumber daya online yang tersedia seperti aplikasi pengelolaan keuangan.
Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan literasi keuangan, antara lain:
1. Belajar mengenai keuangan
Meningkatkan literasi keuangan dapat dimulai dengan belajar mengenai keuangan secara umum, seperti pengelolaan keuangan, investasi, asuransi dan sebagainya. Ada banyak sumber informasi yang dapat diakses seperti buku, artikel, situs web dan video
2. Membuat anggran dan mengelola keuangan
Membuat anggaran dan mengelola keuangan merupakan keterampilan penting dalam meningkatkan literasi keuangan. Dengan memiliki anggaran, kita dapat memperkirakan pengeluaran bulanan dan mengetahui seberapa banyak uang harus disimpan untuk investasi atau tabungan
3. Menghindari utang yang tidak perlu
Utang dapat menjadi beban berat bagi keuangan. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis-jenis utang dan bagaimana mengelolanya dengan baik
4. Membuat rencana investasi
Investasi adalah cara untuk membangun kekayaan dan meningkatkan literasi keuangan. Anda dapat memulai dengan memahami jenis-jenis investasi yang tersedia dan risiko yang terkait dengan masing-masing jenis investasi
5. Mempelajari manajemen risiko
Meningkatkan literasi keuangan juga melibatkan pemahaman tentang manajemen risiko dalam keuangan. Kita harus memahami risiko dan peluang dalam investasi serta bagaimana mengelola risiko keuangan lainnya seperti asuransi.
6. Berdiskusi dengan ahli keuangan
Bergabung dengan komunitas keuangan atau berkonsultasi dengan ahli keuangan juga dapat membantu meningkatkan literasi keuangan. Kita bisa dapat memperoleh saran dan strategi yang dapat membantu mencapai tujuan keuangan agar lebih efektif.
Literasi keuangan penting bagi gen Z karena mereka akan menjadi generasi yang menghadapi tantangan keuangan yang semakin kompleks.
Gen Z akan menghadapi biaya kuliah yang semakin mahal, persaingan kerja yang ketat, dan pasar saham yang volatil, serta tantangan lain dalam mengelola keuangan mereka sendiri.