RADARLAMPUNG.CO.ID - Menghadapi Musim Kemarau Pemkab Mesuji melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai memetakan sejumlah wilayah yang dinilai rawan kekeringan.
Setidaknya, ada tiga kecamatan yang ada di Kabupaten berjuluk Bumi Ragab Begawe Caram ini yang rawan terjadi kekeringan saat musim kemarau.
"Tiga kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Mesuji, Kecamatan Mesuji Timur, Kecamatan Rawa Jitu Utara. Ujar Kepala Pelaksana BPBD Mesuji Sunardi saat kepada radarlampung.co.id Minggu 30 April 2023.
BACA JUGA:Luar Biasa, Jumlah Korban Pendaki Gunung Seminung Hampir Mencapai Ratusan Orang
Selain itu masih kata Sunardi Menghadapi perubahan cuaca Pj Bupati Mesuji Sulpakar juga telah mengeluarkan surat edaran.
Agar warga dapat waspada terhadap potensi bencana kebakaran dan kekeringan meteorologis yang mungkin terjadi.
Surat Edaran dengan Nomor PB.00/2081/V.05/MSJ/2023 tentang peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi bencana kekeringan meteorologis di kabupaten Mesuji.
Hal ini berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam konferensi pers nya pada tanggal 7 Maret 2023 lalu.
BACA JUGA:El Nino Berikan Dampak Negatif, Begini Pencegahannya
Dalam surat Edaran yang di tunjukan kepada Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa se-kabupaten Mesuji ini, ada 8 poin penting di sampaikan.
Pertama menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipasi terhadap dampak musim kemarau.
"Ada 8 poin yang ditekankan pak bupati kepada seluruh stekholder terkait perubahan cuaca saat ini yakni dari musim penghujan ke kemarau atau kekeringan.
Selain itu Sunardi menambahkan, fihaknya selalu stand by dan siap siaga melakukan pemantauan dan peninjauan lapangan/ groundcheck bersama pihak-pihak lainnya terkait mengantisipasi dan menangani terjadinya kekeringan serta potensi terjadinya kebakaran Hutan, lahan dan semak.
BACA JUGA:El Nino Berikan Dampak Negatif, Begini Pencegahannya
"Bersama dinas-dinas yang terlibat kami selalu siap siaga dan terus memantau daerah yang menjadi langganan kekeringan saat kemarau, serta menghimbau masyarakat untuk dapat lebih optimal melakukan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berkelanjutan," pungkas Sunardi. (*)