"Kami sudah memberikan keterangan dan klarifikasi ke inspektorat internal. Bahkan, mereka turun langsung melihat dan meminta keterangan. Yang pasti, informasi yang disampaikan itu tidak benar," pungkasnya.
Namun, penjelasan Tetra ini tidak sesuai dengan fakta yang ada. Sebab, informasi yang didapat Dadarlampung.disway.id, pemeriksaan itu baru dilakukan tim pada Minggu ketiga Februari 2023 lalu.
“Setahu saya, surat pemberitahuan adanya pemeriksaan itu keluar pertengahan Februari. Jadi mana mungkin, Pak Kalapas sudah diperiksa tim akhir tahun kemarin,” tegas sumber.
Selain itu, pernyataan bahwa hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya pungli juga tidak sesuai dengan keterangan beberapa petugas di sana.
Jelas, bahwa sejumlah petugas di sana memberikan keterangan bahwa penyewaan HP itu ada.
Bahkan, menurut sumber ini, bisnis sewa handphone itu masih berlangsung. Namun, cara pengelolaannya beda.
“Sekarang ini justru lebih parah lagi. Sebab menggunakan jasa pemuka pemuka masing-masing blok,” paparnya.
BACA JUGA: Pertanda Kiamat Kubra, Yajuj dan Majuj Sudah Muncul di Bumi? Begini Kebenarannya Dalam Al-Qur’an
Masalah adanya dugaan pungli ini berdasar aduan masyarakat. Sebab, bisnis penyewaan HP di Lapas Kalianda sudah begitu terbukanya.
Dan, sejumlah anggota keluarga banyak yang mengeluh terkait biaya sewa HP itu.
“Kan, berat bagi kami yang ekonominya pas-pasan. Tapi kami terpaksa sediakan uang itu, Jika tidak kami tidak bisa berkomunikasi,” paparnya sumber lain.
Menurut sumber ini, penyewaan HP sebenarnya hal yang lumrah terjadi di Lapas. Namun, apa yang terjadi di Lapas Kalianda ini sudah sangat keterlaluan. “Jadi sangat wajar kalau akhirnya ada yang lapor,” paparnya.
BACA JUGA: Siapkan Dana Rp 400 Juta untuk Penanganan Tempat
Belum lagi soal harga makanan dan minuman di sana. Ini menyebabkan napi membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Sementara makan dan minuman di Lapas sangat terbatas. (baca berita lain terkait soal Bisnis Makan Minum di Lapas Kalianda). (*)