Di mana, Panji Gumilang mengutip kitab perjanjian lama maupun kitab perjanjian baru.
Hal tersebut disampaikannya ketika membacakan nasab para nabi sewaktu menjadi khotib salat Idul Fitri.
Di hadapan para jemaah, Panji Gumilang tanpa ragu mengutip isi kitab agama lain tentang nasab para nabi.
BACA JUGA: Ken Setiawan Sebut Ponpes Al Zaytun Adopsi Ajaran Isa Bugis dan Lembaga Kerasulan
"Kalau kita bicara nasab para nabi atau para tokoh yang ada dalam sejarah umat manusia," ucap Panji Gumilang sebagai pendahuluan.
Panji menyatakan tidak bisa melupakan kitab perjanjian, baik perjanjian Lama maupun Baru.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun atau Ma’had Al Zaytun ini menilai bahwa kitab itu merupakan bagian penting dalam sejarah.
Di mana, Panji Gumilang dengan lugas menyatakan bahwa kitab itu lebih dahulu melakukan pencatatan sejarah.
BACA JUGA: Viral, Biaya Pendaftaran dan Pendidikan Pondok Pesantren Al Zaytun, Ada Keharusan Menggunakan Dolar
Karena itu, menurut Panji Gumilang, kitab perjanjian lama ataupun perjanjian baru merupakan kitab yang tidak bisa dilupakan.
"Karena itu yang terlebih dahulu mencatat perkembangan umat manusia," sebut dia.
Pada kitab perjanjian Lama dan perjanjian Baru tersebut Zaytun Panji Gumilang mengutip satu ayat darinya.
Yaitu pasal 11 ayat 26 kitab perjanjian lama. Panji Gumilang lantas membeberkan penjelasan tentang ayat tersebut.
BACA JUGA: Viral Wanita Berbaju Putih Disebut Beri Khutbah, Terkait Ponpes Al Zaytun? Cek Faktanya
Ia merunut nasab atau keturunan nabi berdasarkan kitab tersebut.
Di mana, Panji Gumilang menjelaskan bahwa bangsa Israel dan Arab adalah bangsa keturunan Sam, anakdari nabi Nuh.