"Catat, sejarah tidak akan diam. Mana yang teroris," tukas Panji Gumilang.
"Lembaga yang disuruh untuk menjaga ketentraman, menuduh teroris menuduh sesat. Di dalamnya menyimpan teroris. Densus 88 itu buktinya. Mencokok," imbuhnya.
Tidak hanya di pusat. Panji Gumilang juga menyatakan adanya penangkapan teroris di daerah.
Lebih lanjut Panji Gumilang menyatakan akan menghadapi tuduhan terkait tudingan teroris.
BACA JUGA: Kontroversi Al Zaytun Dalam Buku Umar Abduh, Membongkar Gerakan Sesat NII di Balik Pesantren Mewah
Sebab yang membuktikan ada atau tidaknya indikasi teroris itu adalah Densus 88.
Bukan pihak-pihak yang ia sebut malah akan memperkeruh suasana.
"Syekh Panji Gumilang akan menghadapi semua tuduhan itu. Buktikan. Buktikan. Pelajar sekalian. Syekh di depan. Jangan takut. Karena syekh ikut perintah ittakullah," ia kembali menegaskan.
Lebih jauh Panji Gumilang mengungkap, karena hendak mengambil Ponpes Al Zaytun, maka ada pihak yang membuat fatwa bermacam-macam.
BACA JUGA: Viral Wanita Berbaju Putih Disebut Beri Khutbah, Terkait Ponpes Al Zaytun? Cek Faktanya
Menurut dia, semua yang ditetapkan itu hanya kebohongan dan tidak laku.
Terlebih, saat ini usia Ponpes Al Zaytun sudah mencapai 25 tahun dan sudah dewasa.
Sementara, indikasi penyimpangan dan keterkaitan antara Ponpes Al Zaytun dengan NII Komandemen Wilayah IX ini sudah terungkap sejak 2002 lalu.
Antara lain berdasar hasil penelitian tim khusus Majelis Ulama Indonesia yang bekerja selama empat bulan dalam mengungkap indikasi penyimpangan di ponpes tersebut.
BACA JUGA: Geger Pria Asal Israel Ini Disebut Berciri Mirip Dajjal, Bikin Kagum Orang Yahudi
Salah satu hasilnya, NII Komandemen Wilayah IX adalah sebuah gerakan sempalan dari NII pimpinan Panji Gumilang alias Abdul Salam alias Prawoto.