Panji Gumilang Tantang Pembuktian Soal Teroris di Ponpes Al Zaytun

Jumat 19-05-2023,21:10 WIB
Reporter : Alam Islam
Editor : Alam Islam

Kemudian terungkap penyimpangan dari penerapan syariat Islam pada organisasi NII Komandemen IX.

Seperti keharusan untuk lebih mendahulukan ajaran NII dibandingkan dengan kewajiban salat. 

Hal tersebut juga dibenarkan dalam pengakuan Al Chaidar yang bergabung dengan NII Komandemen Wilayah IX pada 1991-1996 silam. 

BACA JUGA: Astronot Asal China Ini Terkejut Setelah Tahu Siapa Manusia Pertama yang Mendengar Suara Ketukan Bintang

Pengakuan Al Chaidar tertuang dalam buku Umar Abduh yang berjudul Membongkar Gerakan Sesat NII Di Balik Pesantren Mewah Al Zaytun.

Pada buku yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam tersebut, Al Chaidar menceritakan awal ia bergabung dengan NII.

Termasuk ketika dirinya membayangkan bakal masuk ke dalam jajaran elit kelompok Abu Toto atau Panji Gumilang yang akhirnya memimpin Ponpes Al Zaytun.  

"Konyolnya, sayapun terbawa sampai lima tahun, dan sangat menikmati penyimpangannya yang sangat parah tersebut," pengakuan Al Chaidar pada buku tersebut.

BACA JUGA: Sebelum Bunuh Diri, Lelaki di Pesawaran Tinggalkan Surat Permohonan Maaf Kepada Istri

Al Chaidar juga mengungkapkan soal penerapan periodesasi hukum dan aturan yang bakal selalu terjadi pengulangan. 

Karena itu, jika dahulu masa Mekkah belum terdapat kewajiban menjalankan salat ataupun meninggalkan minuman keras, saat ini masa itu terjadi kembali. (*)

 

Kategori :