Sebab dahulu Presiden Soekarno begitu dekat dengan Pemerintahan Jerman. Nah skuter endemik Jerman inilah yang menjadi pilihan Soekarno.
BACA JUGA:Wow, 4 Jenis Anggrek Ini Harganya Capai Hingga Miliyaran Rupiah, Nomor 2 dan 4 Ada di Indonesia
Sebagai informasi, hadiah vespa tersebut tidak terlepas dari tradisi dunia kemiliteran dalam hal kepangkatan.
Vespa berwarna hijau 150 cc ditujukan bagi tentara yang lebih tinggi pangkatnya. Kemudian disusul dengan vespa berwarna kuning dan biru 125 cc yang tingkat pangkatnya lebih rendah.
Selain itu, salah satu ciri khas lain Vespa Kongo yakni lambang Garuda di bodi depan sebelah kiri.
Namun sangat disayangkan, logo ini kini jarang ada di Vespa Kongo yang tersisa.
Perbedaan lainnya ada di BPKB-nya. Uniknya, di dalam BPKB ada tulisan ex Brigade Garuda.
Nah tulisan tersebut menjadi bukti fisik keaslian Vespa Kongo yang sangat sulit untuk direkayasa.
Untuk membedakan dengan vespa lain, disematkan juga tanda nomor prajurit yang bersangkutan pada sisi sebelah kiri handlebar (stang).
Bentuknya oval dan terbuat dari bahan kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya.
Nah ketika itu vespa dengan pantat bulat tersebut dikenal masyarakat Indonesia dengan Vespa Kongo.
Ada juga yang menyebutnya dengan sebutan vespa ndog (telur) karena pada bagian samping kanan kirinya bulat mirip telur.
Untuk para penggemar Vespa, Vespa Kongo layaknya harta karun karena populasinya yang sangat langka.
Vespa Kongo sendiri memiliki perbedaan dengan Vespa seri VBB, Vnb atau VLA yang unitnya lebih banyak beredar.
Perlu diketahui, Vespa VGLB atau Vespa Kongo masih menjadi barang incaran fanatik kolektor.
Selain memiliki nilai sejarah, populasinya tidak banyak di Indonesia dan membuat harganya makin tinggi.