Alat ukur yang digunakan adalah tangan Bonto Ogena sendiri.
Dengan menggunakan tangan sang Bonto Ogena sebagai acuan, pemotongan kain Kampua dilakukan secara konsisten dan akurat.
Ini untuk memastikan ukuran yang konsisten dalam setiap lembar uang Kampua yang diproduksi.
BACA JUGA: Uang Kertas Rupiah Tahun Emisi 2022 Terbaik di Dunia, Seperti Apa Desainnya?
Langkah-langkah ini menunjukkan pentingnya pengawasan yang ketat dalam sistem keuangan Kerajaan Buton pada masa itu.
Peran Bonto Ogena sebagai pengawas dan pemegang otoritas moneter menjadi sangat penting untuk menjaga keabsahan dan keandalan mata uang Kampua.
Dalam hal ini, sistem pengawasan yang dilakukan oleh Bonto Ogena dapat dianggap sebagai salah satu bentuk awal dari pengawasan bank sentral yang dilakukan oleh lembaga keuangan modern.
Penggunaan standar ukuran yang ditentukan dan pengawasan yang ketat terhadap produksi uang Kampua juga menunjukkan keinginan Kerajaan Buton untuk mencegah pemalsuan dan menjaga integritas mata uang mereka.
BACA JUGA: Uang Koin Peta Indonesia, Harga Perkepingnya Bisa Buat Terkejut Loh, Anda Punya Dirumah?
Dengan mengubah motif dan desain uang Kampua secara teratur, mereka menciptakan kesulitan bagi pihak yang berusaha memalsukan mata.
Sementara pada masa kemerdekaan, Indonesia memiliki uang pertama yang disebut Oeang Republik Indonesia atau ORI.
ORI diterbitkan pada tahun 1945. Seri mata uang pertama Indonesia ini dibuat dengan desain kertas senilai satu rupiah yang sederhana.
Peredaran uang kuno ORI juga sangat terbatas dan tidak mencakup pada seluruh wilayah Indonesia.
BACA JUGA: Punya Uang Koin Lama dan Tersimpan, Ternyata Bisa Ditukarkan atau Dijual Loh, Simak Caranya
Untuk proses pencetakan ORI ini dikerjakan dan berada di bawah naungan Menteri Keuangan A.A Maramis.
Dilakukan dengan pembentukan panitia penyelenggara pencetakan uang kertas Republik Indonesia pada tanggal 7 November 1945.