Yaitu milik semua orang beragama apapun dengan Tuhan-nya masing-masing.
Artinya, itu bukanlah sebuah masalah jika diucapkan oleh siapapun selain umat Nasrani itu sendiri.
"Milik umat Indonesia yang punya Tuhan," tandasnya.
BACA JUGA: Nah, Saifuddin Ibrahim Ungkap Rahasia Bunker di Ponpes Al Zaytun
Sebab, menurut Panji Gumilang, kata Haleluya atau ucapan ala agama Nasrani tersebut memiliki arti yang sama.
Yaitu sebuah ucapan atau kalimat yang ditujukan dalam membesarkan dan mengagungkan nama Tuhan.
"Haleluya, besarkan Tuhan," imbuhnya.
Dari sini, ia kemudian mengutip salah satu poin pada Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
BACA JUGA: Viral, Biaya Pendaftaran dan Pendidikan Pondok Pesantren Al Zaytun, Ada Keharusan Menggunakan Dolar
Ia mengutip bunyi Pancasila sila pertama tentang konsep ketuhanan yang tunggal atau satu.
"Lah, kita kan Ketuhanan yang maha Esa," jelasnya.
Lebih lanjut, Panji Gumilang menganalogikan ucapan ala Nasrani tersebut dengan ucapan yang ada di dalam agama Islam.
Yaitu disamakan dengan tahlilan, sebuah kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan oleh umat Islam.
BACA JUGA: Kontroversi Al Zaytun Dalam Buku Umar Abduh, Membongkar Gerakan Sesat NII di Balik Pesantren Mewah
Ucapan dari kedua agama tersebut oleh Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang disamakan.
Karena dirinya menilai bahwa semua ucapan atau salam tersebut memiliki tujuan yang serupa.